kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga perdagangan derivatif, otoritas AS mewajibkan bank sisihkan uang tunai


Rabu, 18 September 2019 / 19:13 WIB
Jaga perdagangan derivatif, otoritas AS mewajibkan bank sisihkan uang tunai
ILUSTRASI. Teller Bank Sedang Menghitung Uang Pecahan 100 dollar


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Otoritas perbankan Amerika Serikat pada Selasa (17/8) mengusulkan pelonggaran aturan yang mewajibkan bank untuk menyisihkan uang tunai untuk menjaga perdagangan derivatif dengan afiliasi. Hal ini menandai salah satu kemenangan terbesar bagi kreditur Wall Street di bawah pemerintah Presiden AS Donald Trump yang dikenal ramah terhadap dunia bisnis.

Draft aturan ini, oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dapat membebaskan uang tunai sebesar US$ 40 miliar di seluruh bank terbesar di AS, menurut survei International Swaps and Derivatives Association (ISDA) pada 2018. Ini merupakan kelompok perdagangan global yang telah melobi perubahan aturan tersebut.

Usulan aturan tersebut diperkirakan akan menghadapi tekanan dari anggota parlemen partai Demokrat dan kelompok konsumen. Mereka memperingatkan bahwa aturan yang pernah diberlakukan setelah krisis keuangan 2007-2019 ini berpotensi bermasalah.

Baca Juga: Data ekonomi AS buruk, Wall Street dibuka melempem

Negara-negara di seluruh dunia memperkenalkan banyak aturan untuk mengendalikan pasar derivatif global yang dijual bebas setelah menjadi taruhan besar pada pertukaran kredit yang membuat perusahaan-perusahaan termasuk Lehman Brothers dan AIG bertekuk lutut.

Aturan-aturan ini termasuk mewajibkan bank untuk mengamankan perdagangan dengan uang tunai atau margin di muka dan margin tambahan untuk menutupi pergerakan harga. Draft aturan ini juga membatalkan persyaratan untuk afiliasi dalam kelompok bank yang sama untuk membukukan margin di muka ketika berdagang derivatif satu sama lain.

Ketua FDIC Jelena McWilliams mengatakan bahwa bank-bank besar sekarang memiliki beberapa cek dan dana penyokong ini akan membatalkan persyaratan margin antar afiliasi sehingga dapat membantu memperbaiki likuiditas bank.

Kelompok industri memuji langkah itu, yang terjadi setelah bertahun-tahun melakukan lobi oleh beberapa bank terbesar di negara itu, termasuk JPMorgan Chase dan Goldman Sachs.

CEO Forum Layanan Finansial Kevin Fromer yang mewakili CEO bank besar, mengatakan aturan awal tentang penempatan bank, konsumen dan bisnis AS mengalami kerugian serius. 

Baca Juga: Amerika dan Eropa jeblok, emas terus menyundul level tertinggi

Kehadiran draft aturan ini mencerminkan reformasi yang masuk akal dan bertujuan untuk membantu meningkatkan level operasional bank.

FDIC juga mengusulkan penundaan aturan yang akan menghabiskan dana lebih sedikit untuk mengirim margin transaksi derivatif. FDIC dan Basel Committee of Global Banking Regulators ingin penundaan aturan ini sampai September 2021, khususnya untuk perusahaan kecil.

Regulator juga mengusulkan bantuan untuk bank-bank yang beralih dari London Interbank Offered Rate (LIBOR), yang akan dihapus setelah 2021. Aturan yang diusulkan akan memungkinkan bank untuk memindahkan perdagangan yang ada ke Tingkat Secured Overnight Secured Overnight (SOFR) yang baru tanpa harus untuk memperlakukan mereka sebagai transaksi baru, menyelamatkan bank beban operasional.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×