Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - DW. Acara penyerahan lukisan berjudul "Portrait de jeune femme assise" (Potret Wanita Muda Duduk) kepada pewaris yang sah dilangsungkan di museum Gropius Bau di Berlin hari Selasa (8/1). Lukisan pelukis Perancis abad 19 Thomas Couture (1815-1879) dirampas dari politisi Perancis keturunan Yahudi Georges Mandel selama Perang Dunia II.
Lukisan ini adalah bagian dari koleksi Cornelius Gurlitt, warga Jerman yang mewarisi lebih 1500 lukisan mahal dari ayahnya, Hildebrand, seorang pedagang seni yang bekerja untuk rezim NAZI.
Ahli waris Mandel itu menerima lukisan tersebut dari Menteri Kebudayaan Jerman Monika Grütters, disertai seorang perwakilan dari Kedutaan Besar Perancis dan Marcel Bruelhart, wakil presiden muesum seni di Bern, tempat Cornelius Gurlitt menghibahkan sebagian besar koleksinya ketika meninggal tahun 2014.
"Kasus ini kembali mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh menghentikan pekerjaan sepenuh hati dalam menyelidiki perampasan seni oleh Nazi, yang menjadi tanggung jawab Jerman", kata Menteri Kebudayaan Monika Grütters.
Komitmen mengembalikan karya seni rampasan
Monika Grütters menekankan komitmen pemerintah Jerman dalam penelitian kepemilikan karya-karya seni rampasan NAZI sebagai upaya untuk mengembalikan karya-karya itu kepada pewarisnya. Sekitar 450 lukisan dari koleksi Gürlitt baru-baru ini dipamerkan di Bern, Bonn, dan Berlin.
"Kami berterima kasih kepada keluarga pewaris Georges Mandel yang setuju menunjukkan karya ini di ketiga pameran. Dengan cara ini, kami dapat menginformasikan kepada publik tentang nasib politisi Yahudi Georges Mandel, yang dianiaya dan dipenjara oleh Nazi. " Georges dieksekusi oleh penguasa fasis Perancis tahun 1944.
Karya Thomas Couture ini adalah lukisan kelima dari koleksi Cornelius Gurlitt yang telah dan akan dikembalikan kepada pewaris yang sah. Satu lukisan lagi sudah diidentifikasi sebagai barang rampasan NAZI, namun pewarisnya belum ditemukan.
Marcel Breuerhart dari Kunstmuseum Bern mengatakan, "Yang menentukan pada akhirnya bukanlah jumlah restitusi, tetapi upaya yang jujur dan berkomitmen dalam mengklarifikasi asal-usul karya-karya koleksi Gurlitt."
Identifikasi dan penelitian penelitian
Identifikasi lukisan itu dimungkinkan dengan kesaksian mantan mitra kerja Georges Mandel, yang menyatakan bahwa lukisan itu memiliki cacat kecil di daerah dada pengasuh dalam lukisan, ketika dirampas oleh Nazi. Pakar restorasi di Jerman kemudian menemukan cacat kecil itu saat melakukan pemeriksaan teliti terhadap bagian yang disebut saksi.
Penelitian lukisan itu adalah bagian dari proyek besar penelusuran asal-usul koleksi Cornelius Gürlitt, untuk menetapkan sejarah kepemilikan karya-karya seni itu. Koleksi Cornelius Gürlitt yang hidup menyendiri dan tertutup ditemukan tahun 2012, setelah dia terlibat diselidiki terkait dugaan proses penggelapan pajak dan polisi menggeledah apartemennya di München. Tanpa diduga, polisi menemukan ratusan karya seni mahal yang tersimpan rapih di rumahnya.
Cornelius Gürlitt sendiri selalu tampil sederhana dan tidak ada yang menyangka dia menyimpan koleksi lukisan senilai ratusan juta dolar AS. Karena tidak jelas, mana karya seni yang merupakan rampasan NAZI dan mana yang dibeli secara resmi oleh keluarga Gürlitt, polisi tidak bisa menyita lukisan-lukisan itu. Gurlitt kemudian menyerahkan karya-karya seni itu ke museum. Dia meninggal tahun 2014 di München.