Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Tri Adi
Dibandingkan dengan kakak-kakaknya, nama Julia Oetker lebih beken di kalangan miliarder dunia. Anak-anak Oetker mengawasi bisnis melalui empat anggota dewan eksekutif dan tujuh dewan penasihat. Kakak pertama hingga ketiga Julia pernah menjabat sebagai ketua dewan penasihat. Dari seluruh unit bisnis Oetker, pendapatan terbesar berasal dari divisi ekspedisi, disusul divisi makanan. Pada tahun 2012 lalu, total pendapatan divisi ekspedisi mencapai € 5,5 miliar
Meski sama-sama berdompet tebal, cuma si bungsu Julia Oetker yang berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia versi Forbes. Nama tujuh saudara Julia yang lain tidak pernah masuk daftar taipan ternama dunia.
Berbeda dengan kebanyakan bisnis keluarga Jerman pada umumnya, Julia dengan saudara-saudaranya tidak berniat memindahkan induk usaha ke Swiss. Anak-anak Oetker malah mempertahankan basis perusahaan di Jerman. Mereka mengawasi bisnis melalui tujuh anggota dewan penasihat dan empat anggota dewan eksekutif yang mengontrol bisnis perusahaan
Kakak tertua Julia yakni Rosely Schweizer yang berusia 73 tahun bekerja di perusahaan penghasil anggur dan minuman bersoda milik keluarga. Ia menjabat sebagai ketua dewan penasehat konglomerat Oetker sampai 2010.
Kemudian, posisinya digantikan oleh August Oetker, lalu beralih lagi ke Richard Oetker. Kakak ketiga Julia ini pernah mendadak terkenal setelah sempat disekap selama 47 jam dalam sebuah kotak kayu.
Kakak tiri Julia yang lain, yakni Bergit Douglas, menjadi desainer interior yang berbasis di Frankfurt, Jerman. Istri Christoph Douglas, seorang konsultan seni dan mantan Kepala Sotheby di Jerman inilah yang mendesain ulang beberapa hotel mewah dalam bisnis keluarganya.
Sementara itu, Christian Oetker, kakak kelima Julia yang berusia 65 tahun merupakan seorang pensiunan. Ia lebih banyak berkutat dengan riset pasar di divisi makanan Oetker. Sedangkan, Alfred Oetker yang merupakan saudara kandung Julia duduk di dewan penasihat Oetker dan tinggal di sebuah rumah kanal di Amsterdam dengan istrinya, Elvira.
Saudara kandung Julia yang lain, Carl Ferdinand Oetker bekerja di Bankhaus Lampe. Julia sendiri yang merupakan anak bungsu pernah bekerja di Ritz Carlton Hotel di Berlin, Jerman dan Hotel Marriot di Hamburg, sebelum ikut aktif mengurus bisnis keluarga. "Mereka punya bakat besar dalam kewirausahaan di seluruh generasi. Ini benar-benar bisnis keluarga," kata Jorg Schillinger, Jurubicara Dr August Oetker KG, seperti dikutip Bloomberg.
Walaupun terkenal dengan bisnis bubuk kue dan puding, divisi terbesar bisnis keluarga Oetker adalah bisnis ekspedisi. Bisnis ekspedisi ini dijalankan lewat Hamburg Sued, Alianca Navegacao e Logistica Ltda, dan London Furness Withy Chartering Ltd. Setidaknya 3,3 juta ton barang dikirim perusahaan ekspedisi itu melalui pelabuhan-pelabuhan di Buenos Aires, Sydney dan Cartagena, Kolombia pada tahun lalu.
Unit ekspedisi Oetker mencetak penjualan sekitar € 5,5 miliar di tahun 2012 silam atau separuh dari total pendapatan Oetker Group. Sedangkan, divisi makanan Oetker menyumbang pendapatan € 5 miliar. Oetker menjual lebih dari 3.000 produk seperti pizza beku, makanan ringan, tepung, bubuk kue dan puding.
Tidak hanya itu, bisnis keluarga Oetker juga dikenal sebagai produsen bir terbesar di Jerman. Perusahaan ini menjual lebih dari 340 juta galon bir per tahun dengan merek seperti Jever, Berliner Kindl, dan Clausthaler.
Oetker juga menjual anggur dan minuman beralkohol lewat Henkell & Co Sektkellerei KG. Produk yang dijual termasuk sparkling wine, champagne, cava prosecco, dan vodka.
Bisnis keluarga Oetker lain adalah institusi keuangan bertajuk Bankhaus Lampe KG dan Hamburg Suedamerikanische Dampfschiffahrts-Gesellschaft KG. Selain itu, ada juga jaringan hotel mewah, seperti Hotel du Cap-Eden-Roc di Cap d'Antibes di Riviera, Prancis, Brenners Park Hotel and Spa di Baden, Jerman dan Hotel Le Bristol di Paris, Prancis.
(Bersambung)