kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kabar Gembira dari WHO: Akhir dari Pandemi COVID-19 Sudah di Depan Mata


Kamis, 15 September 2022 / 11:46 WIB
Kabar Gembira dari WHO: Akhir dari Pandemi COVID-19 Sudah di Depan Mata
ILUSTRASI. WHO mengatakan pada hari Rabu bahwa akhir pandemi sekarang sudah di depan mata. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pada saat jumlah kematian mingguan yang dilaporkan akibat COVID-19 turun ke level terendah sejak Maret 2020, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Rabu bahwa akhir pandemi sekarang sudah di depan mata.

“Kita tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi,” papar Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Meski demikian, melansir laman resmi WHO, Tedros mengingatkan bahwa dunia belum ada di akhir pandemi.

“Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis sudah terlihat. Dia berlari lebih keras, dengan semua energi yang tersisa. Jadi kita juga harus begitu. Kita bisa melihat garis finish. Kita dalam posisi menang. Tapi sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa jika dunia tidak mengambil kesempatan sekarang, masih ada risiko lebih banyak varian, kematian, gangguan, dan ketidakpastian.

“Jadi, mari kita ambil kesempatan ini”, desaknya.

Tedros juga mengumumkan bahwa WHO merilis enam ringkasan kebijakan singkat yang menguraikan tindakan utama yang harus diambil semua pemerintah saat ini untuk menyelesaikan perlombaan.

Baca Juga: WHO: Dunia Belum Berada di Posisi yang Lebih Baik Untuk Mengakhiri Pandemi Covid-19

Ringkasan kebijakan adalah ringkasan, berdasarkan bukti dan pengalaman selama 32 bulan terakhir, menguraikan apa yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa, melindungi sistem kesehatan, dan menghindari gangguan sosial dan ekonomi.

“[Mereka] adalah seruan mendesak bagi pemerintah untuk mencermati kebijakan mereka dan memperkuatnya untuk COVID-19 dan patogen masa depan dengan potensi pandemi,” urai Tedros.

Selain itu, WHO juga mendesak pihak berwenang untuk memiliki rencana dalam mengatasi lonjakan kasus COVID-19 di masa depan, termasuk pengamanan pasokan, peralatan, dan pekerja kesehatan tambahan.

Brief tersebut juga berisi saran komunikasi, termasuk melatih petugas kesehatan untuk mengidentifikasi dan mengatasi informasi yang salah, serta membuat materi informatif berkualitas tinggi.

Tedros menggarisbawahi bahwa WHO telah bekerja sejak Malam Tahun Baru 2019 untuk memerangi penyebaran COVID dan akan terus melakukannya sampai pandemi benar-benar berakhir.

“Kita dapat mengakhiri pandemi ini bersama-sama, tetapi hanya jika semua negara, produsen, komunitas, dan individu melangkah dan memanfaatkan peluang ini,” katanya.

Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, menyoroti bahwa virus tersebut masih beredar secara intens di seluruh dunia. Dia juga meyakini, jumlah kasus yang dilaporkan terlalu rendah.

Baca Juga: Prediksi Bill Gates soal Masa Depan Dunia Cukup Akurat, Penasaran?

“Kami memprediksi akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda dari kekhawatiran,” katanya.

Kerkhove mengulangi peringatan sebelumnya bahwa semakin banyak virus beredar, semakin banyak peluang yang dimilikinya untuk bermutasi.

Namun, katanya, gelombang masa depan ini tidak perlu diterjemahkan menjadi “gelombang atau kematian” karena sekarang sudah ada alat yang efektif seperti vaksin dan antivirus khusus untuk COVID-19.



TERBARU

[X]
×