kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kapal Perang AS Berlayar melalui Selat Taiwan, China Gusar


Jumat, 06 Januari 2023 / 08:10 WIB
Kapal Perang AS Berlayar melalui Selat Taiwan, China Gusar
ILUSTRASI. Pada Kamis (5/1/2023), sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif. U.S. Navy/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Kamis (5/1/2023), sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif. Menurut militer AS, ini merupakan bagian dari aktivitas rutin. Akan tetapi, hal tersebut membuat China gusar.

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, telah berlayar melalui selat Taiwan. Hal itu memicu kemarahan China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Mengutip Reuters, dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke Chung-Hoon melakukan transit.

"Transit Chung-Hoon melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tambah pernyataan itu.

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Baca Juga: Buka Perbatasan, Arus Dana Asing ke Asia Tenggara Beralih ke China dan Asia Utara

Selat Taiwan yang sempit sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949. Mereka kemudian mendirikan Republik Rakyat Tiongkok.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun, AS terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

China sebelumnya menegaskan, pihaknya tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Baca Juga: Xi Jinping Tengah Mempersiapkan Rakyat China untuk Perang?

Sebuah pesawat militer China datang dalam jarak 10 kaki (3 meter) dari pesawat angkatan udara AS di Laut China Selatan yang diperebutkan bulan lalu dan memaksanya melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional.

Pertemuan dekat itu mengikuti apa yang disebut Amerika Serikat sebagai tren baru-baru ini tentang perilaku yang semakin berbahaya oleh pesawat militer China.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×