kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 meningkat, rencana Thailand terima turis asing bisa terganggu


Jumat, 16 April 2021 / 15:52 WIB
Kasus Covid-19 meningkat, rencana Thailand terima turis asing bisa terganggu
ILUSTRASI. Rencana Thailand menerima lagi turis asing bisa terganggu setelah kasus Covid-19 meningkat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand memperketat pembatasan sosial seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di negara tersebut. Ini tentu akan mengganggu rencana Thailand untuk membuka kembali perbatasannya bagi turis asing mulai Juli 2021

Penjualan minuman beralkohol di restoran akan dilarang serta sekolah dan taman hiburan akan ditutup selama dua minggu untuk membendung penyebaran virus corona.

Komite Nasional Penanganan Penyakit Menulat Thailand mengatakan, penurupan bar, pub, tempat karaoke, serta panti pijak di sejumlah daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi termasuk Bangkok kemungkinan bisa diperpanjang hingga akhir April 2021.

Bangkok dan 17 provinsi lainnya ditetapkan sebagai wilayah dengan pengawasan ketat karena tingkat kasus Covid-19 yang sangat tinggi. Sementara 59 provinsi lainnya ditetapkan sebagai daerah terkendali.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha akan memimpin pertemuan dengan Pusat Administrasi Situasi Covid-19 pada Jumat (16/4)  untuk mempertimbangkan pembatasan baru.

Baca Juga: Thailand catat 1.335 kasus baru virus corona, kenaikan harian terbesar

Pekan lalu, Pemerintah Thailand telah memerintahkan penutupan tempat hiburan telah dilakukan di Bangkok dan 40 provinsi lain yang terkena kasus Covid-19 selama dua minggu untuk mencegah gelombang ketiga kasus Covid-19.

Pemerintah telah mengesampingkan penguncian nasional, dengan Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan setiap provinsi akan bebas menetapkan kebijakan pembatasan perjalanan apa pun. Ia bilang, penyebaran virus dapat diatasi dalam dua minggu jika orang sepenuhnya mematuhi peraturan baru.

Langkah-langkah pengendalian yang dilakukan pemerintah dengan membatasi orang  melakukan mudik dan liburan saat perayaan Songkran tahunan untuk kedua kalinya telah melemahkan konsumsi swasta dan pariwisata domestik.

Pembatasan yang kemungkinan akan diperpanjang itu akan membuat rencana Thailand memikat wisatawan asing yang sudah divaksin bakal tertunda dan akan semakin memperlambah pemulihan ekonominya. Menurut bank sentralnya, pemulihan ekonomi Thailand akan bergantung pada kehadiran wisatawan asing.

Eric Chiang, Associate Economist  Moody's Analytics dalam risetnya mengatakan, rencana pengetatan baru itu akan semakin menekan aktivitas ritel dan rekreasi yang telah kembali ke tingkat pra-pandemi dalam beberapa bulan terakhir dan menggagalkan upaya untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.

Dia merevisi proyeksi ekonomi Thailand kuartal I 2021. Jika sebelumnya diperkirakan bisa tumbuh 1,3%, kini ia memproyeksikan akan terjadi kontraksi  0,6% dibanding kuartal sebelumnya.

“Kami berharap, Pemerintah Thailand meluncurkan stimulus tambahan untuk mengurangi dampak pandemi. Thailand akan menghadapi pemulihan ekonomi yang lambat dan defisit pemerintah akan tetap tinggi pada 4,8% pada 2021 dan 3,2% pada 2022," kata Eric dikutip Bloomberg, Jumat (16/4).

Indeks bursa saham Thailand, SET Index, turun 0,8% pada Jumat sebelum rebound untuk memangkas kerugian mingguan kedua berturut-turut. Baht sedikit berubah pada 31,265 menjadi satu dolar AS, siap untuk kenaikan mingguan pertama dalam sembilan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Thailand melaporkan 1.582 kasus Covid-19 baru pada Jumat (16/4), rekor baru dalam satu hari sehingga total  infeksi Covid-19 telah mencapai 39.038. Gelombang baru yang dimulai awal bulan ini telah menyebar ke lebih dari 70 provinsi dan membuat lebih dari 10.000 orang sakit, beberapa di antaranya dengan varian yang lebih menular yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Selanjutnya: Kasus virus corona melonjak, PM Kamboja: Kita sudah di ambang kematian!




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×