kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata para ekonom atas pernyataan petinggi The Fed John Williams


Rabu, 10 Oktober 2018 / 20:17 WIB
Kata para ekonom atas pernyataan petinggi The Fed John Williams
ILUSTRASI. Federal Reserve System


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Federal Reserve New York John Williams menyatakan, kebijakan moneter yang sudah bergerak ke arah normal, The Fed tidak akan dapat memberikan banyak petunjuk tentang apa yang akan terjadi ke depannya. Pernyataan tersebut dinilai normal oleh sejumlah ekonom, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah menilai pernyataan The Fed tersebut merupakan sebuah statement normal, dan merupakan sebuah hal wajar bagi bank sentral memberikan pernyataan seperti itu.

"Sejauh ini The Fed selalu memberikan sinyal terang arah kebijakan mereka, apakah menaikkan suku bunga atau tidak, tetapi untuk waktu ke depan The Fed tidak akan lagi memberikan sinyal yang terang benderang itu lagi," ujar Pieter. Rabu (10/10).

Kendati demikian, Pieter menilai Indonesia masih akan bisa menebak bahwa arah kebijakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga sekitar empat kali lagi, satu kali di tahun ini dan dua sampai tiga kali lagi di tahun depan, untuk mencapai target suku bunga acuan 3,5%.

Kenaikan suku bunga ini merupakan sebuah response The Fed terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang sesuai ekspektasi.

"Tidak perlu khawatir, tanpa sinyal terang itu Indonesia juga masih bisa baca arahnya The Fed. Selain itu kebijakan Indonesia tidak pernah mendahului The Fed, kebijakan Indonesia mengikuti kebijakan The Fed, contohnya adalah saat Bank Indonesia (BI) menunda rapat dewan gubernur (RDG) untuk memastikan kebijakan yang diambil oleh The Fed," tambah Pieter.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya juga sependapat dengan Pieter bahwa pernyataan The Fed tersebut merupakan sebuah hal normal bagi bank sentral.

"Jika kondisi perekonomian global sedang stabil mungkin The Fed bisa memprediksi untuk enam bulan ke depan. Tetapi kalau sekarang, dengan banyaknya ketidakpastian dan perubahan maka prediksi itu diperpendek, jadi The Fed hanya bisa memprediksi untuk jangka pendek saja," ujar Berly.

Asal tahu, The Fed menyatakan akan kembali menaikkan suku bunga sampai tiga kali di waktu ke depan. Namun, Berly menilai hal itu bisa iya dan bisa juga tidak, tergantung dengan kondisi perekonomian global di waktu ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×