kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawasan Industri Jababeka ingin Kendal seperti Singapura


Kamis, 17 Mei 2018 / 11:19 WIB
Kawasan Industri Jababeka ingin Kendal seperti Singapura
ILUSTRASI. Kawasan Industri Kendal - Jababeka


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk menargetkan pendapatan real estat dan properti sebesar Rp 2,25 triliun sepanjang tahun ini. Target tersebut dua kali lipat lebih ketimbang realisasi pendapatan real estat tahun lalu yakni Rp 1,07 triliun.

Jababeka mengandalkan pendapatan dari tiga lokasi, meliputi Kota Jabebeka Cikarang (Jawa Barat), Tanjung Lesung (Banten) dan Kawasan Industri Kendal (Jawa Tengah). Perincian target pendapatan yaitu Rp 1,5 triliun Cikarang, Rp 500 miliar Kawasan Industri Kendal dan Rp 250 miliar Tanjung Lesung.

Untuk itu, Jababeka akan mengembangkan proyek real estat dan properti di tiga lokasi tadi. Namun, model pengembangan di masing-masing lokasi bakal berbeda.

Jababeka akan mengembangkan kota mandiri di Kawasan Industri Kendal. "Kendal ingin jadi pangsa industri yang mengacu pembangunan kota Singapura," ujar Tedjo Budianto Liman, Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk di Jakarta, Rabu (16/5).

Jababeka yakin, harga tanah yang masih murah di Kendal bisa menjadi daya tarik bagi calon konsumen. Perusahaan padat karya yang paling banyak berkantor Kawasan Industri Kendal adalah perusahaan tekstil dan logistik.

Sementara di Cikarang, Jababeka melanjutkan pengembangan hunian berkonsep modern. Perusahaan berkode saham KIJA di Bursa Efek Indonesia itu mengandalkan proyek infrastruktur sebagai daya tarik. Salah satunya adalah light rail transit (LRT) di sekitar Tol Cikampek.

Lain lagi dengan rencana pengembangan proyek di Tanjung Lesung. Pengembangan proyek di sisi barat Pulau Jawa tersebut bakal mencontoh konsep pengembangan industri pariwisata di Nusa Dua, Bali.

Namun, keberadaan infrastruktur akan sangat mempengaruhi pasar real estat dan properti di Tanjung Lesung. Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mengatakan, proyek jalan Tol Serang-Panimbang bisa memberikan dampak yang signifikan.

Menurut materi paparan publik Jababeka tanggal 16 Mei 2018, total landbank atau tabungan lahan mencapai 3.347 hektare (ha). Landbank terluas di Tanjung Lesung yakni 1.537 ha. Sisanya, 1.228 ha di Kota Jabebeka Cikarang dan 582 di Kendal.

Bisnis setrum turun

Selain bisnis real estat dan properti, Jababeka juga mengembangkan aneka segmen usaha lain. Sebut saja bisnis dry port dengan target pendapatan Rp 220 miliar. Target tersebut 28,68% lebih tinggi ketimbang realisasi pendapatan tahun lalu yakni Rp 170,97 miliar.

Jababeka juga menjalankan lini bisnis pembangkit listrik, golf serta jasa dan pemeliharaan. Patut dicatat, biasanya bisnis pembangkit listrik menyumbang pendapatan terbesar. Namun, rumus itu tidak berlaku sepanjang periode kuartal I kemarin.

Dari Januari-Maret 2018, Jabebeka mencatatkan pendapatan pembangkit listrik sebesar Rp 152,51 miliar atau di bawah pendapatan real estat Rp 207,71 miliar. Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan pembangkit listrik menyusut 60,49%. Tak ayal, total pendapatan Jababeka triwulan I tahun ini turun 30,79% menjadi Rp 493,27 miliar.

Penurunan pendapatan menjadi salah satu penyebab penyusutan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih, hingga sebesar 72,43% menjadi Rp 15,07 miliar. Sementara penyebab utamanya adalah selisih kurs. Pada kuartal I 2017, mereka menikmati laba selisih kurs Rp 22,2 miliar. Namun per kuartal I 2018 ada tanggungan rugi selisih kurs Rp 69,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×