Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID - ALMATY. Kazakhstan akan suntik dana (bailout) lebih dari $ 1 miliar sebagai suntikan modal ke sedikitnya 4 bank local, pasca peninjauan kualitas aset mereka. Putusan Kazakhtan ini menyusul ditemukannya kekurangan modal di bank-bank tersebut.
Dua sumber Reuters yang akrab dengan rencana itu mengatakan, suntikan modal ini menjadi dana talangan kedua yang akan menjadi beban bagi negara penghasil minyak di Asia Tengah menjadilebih dari US$ 13 miliar. “Masalahnya, suntikandana ini belum belum mampu memulihkan kembali sistem perbankan yang dipenuhi dengan kredit macet setelah kejatuhan harga properti dan devaluasi mata uang di Kazakthan,” ujar sumber itu kepada Reuters (10/12)
Dana talangan baru ini menjadi pinjaman ekstra pemerintah perbankan. Proyeksinya, guyuran dana ini akan member tekanan atas mata uang negara itu, the tenge.
Bank sentral Kazakhtan terus melakukan pemeriksaan atas kualitas asset bank dimulai tahun ini. Targetnya, pemeriksaan akan selesai akhir Desember 2019 ini. Tinjauan kualitas aset mencakup 14 bank terbesar di Kazakhtan dari 27 bank.
Sumber Reuters yakni tiga banker yang akrab dengan masalah ini menyebut, dari sekian banyak bank, sedikitnya empat kreditor menengah memerlukan modal ekstra untuk menghapus kredit macet. Ketiga sumber itu juga mengatakan, pihak berwenang Kazakhstan bertekad memberikan bantuan keuangan kepada empat bank tersebut, hanya saat ini syarat-syarat bantuan tersebut belum disepakati.
Sayangnya, sampai ini ditulis, Bank sentral Kazakhstan belum menjawab permintaan wawancara Reuters. Hanya, Gubernur Bank Sentral Yerbolat Dosayev pada bulan Oktober lalu mengatakan, bank berencana meluncurkan program bantuan tahun depan. Bantuan ini akan terbuka untuk semua bank.
Total pengeluaran pemerintah pusat Kazakhstan tahun depan ditetapkan sebesar 12,9 triliun tenge.
Salah satu sumber Reuters mengatakan paket bantuan baru bisa bernilai hingga 1 triliun tenge atau sebesar U$ 2,6 miliar. Sementara sumber lain mengatakan akan lebih mahal daripada program bantuan sebelumnya yang berjumlah 410 miliar tenge dan dapat melibatkan lebih dari empat bank.
