kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebijakan PM Samak Berhasil Tekan Laju Inflasi Thailand


Senin, 01 September 2008 / 13:24 WIB
Kebijakan PM Samak Berhasil Tekan Laju Inflasi Thailand


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANGKOK. Tingkat inflasi bulanan Thailand pada bulan Agustus mengalami penurunan menjadi 6,4%. Padahal, pada Juli lalu, inflasi di Negeri Gajah ini sempat mencapai angka tertinggi dalam sepuluh tahun sebesar 9,2%. Angka tersebut juga lebih rendah dari prediksi analis yang disurvei oleh Reuters yang mematok inflasi di level 8,7%.

Para analis menilai, turunnya tingkat inflasi akan membuat Bank of Thailand (BOT) tidak akan menaikkan lagi tingkat suku bunganya. “Meski pertumbuhan ekonomi Thailand masih dibayangi dengan ketegangan politik, namun kami memprediksikan langkah selanjutnya yang akan diambil BOT adalah memangkas tingkat suku bunga untuk meningkatkan permintaan domestik. Tapi sepertinya langkah ini baru akan dilakukan pada tahun depan,” kata Usara Wilaipich, analis Standard Chartered Bank.

Turunnya tingkat inflasi ini disebabkan semakin menjinaknya harga minyak dunia. Selain itu, penyebab lainnya yakni adanya pemberian subsidi BBM dari pemerintah dan pengurangan ongkos transportasi.

Hari ini, Menteri Perdagangan juga mengatakan tingkat inflasi inti (core) pada Agustus hanya mencapai 2,7%. Angka tersebut turun tajam dari 3,7% pada Juli dan berada di bawah prediksi para analis yang mematok 3,8%. 

Memang, pemerintah Perdana Menteri Samak Sundaravej melakukan beberapa kebijakan untuk mengerem laju inflasi yang bertujuan meningkatkan kepopulerannya. Langkah tersebut antara lain memangkas pajak konsumsi atas BBM pada akhir Juli lalu.

“Langkah tersebut memang sangat berpengaruh besar dan sepertinya kebijakan ini mampu menekan tingkat inflasi domestik secara drastis. Sekarang, yang perlu diperhatikan adalah apakah inflasi benar-benar sudah menjinak,” kata ekonom Forecast Pte Vishnu Varathan.

Inflasi tahun ini memang meningkat tajam dibanding tahun lalu karena kenaikan harga minyak dan pangan. Meski demikian, adanya penurunan inflasi pada Agustus sedikit menjadi obat segar bagi para pelaku pasar modal Thailand yang saat ini merasa depresi karena adanya ketegangan politik di negara itu. Sekadar informasi, kondisi politik Thailand memang sedang memanas karena adanya upaya menggulingkan kedudukan PM Samak oleh kelompok oposisi.

Catatan saja, minggu lalu, BOT menaikkan kebijakan suku bunganya sebesar 25 poin menjadi 3,75%. Kenaikan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam enam minggu. Bank sentral juga meningkatkan ramalan inflasi 2008 pada Juli menjadi 7,5-8,8% dari 4,0-5,0% pada April lalu.

Sementara itu, salah seorang pejabat senior Kementrian Perdagangan memprediksi tingkat inflasi tahun ini akan berada pada kisaran 6,5% hingga 6,9%.

Bank sentral juga memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa menyamai tahun lalu yang mencapai pertumbuhan sebesar 4,8%. Berdasarkan ramalan terakhir, pertumbuhan ekonomi 2008 diperkirakan akan berada pada angka 4,8-5,8%.


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×