Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima tahun lalu, CEO Nvidia Jensen Huang memiliki saham di perusahaan pembuat chip tersebut senilai sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 47,9 triliun (kurs Rp 15.990).
Setelah reli saham pada hari Kamis yang mendorong harga saham mencapai rekor tertinggi, nilai kepemilikan Huang kini mencapai lebih dari US$ 90 miliar atau Rp 1.439 triliun.
Pada Rabu malam, Nvidia melaporkan pendapatan kuartal pertama yang melampaui perkiraan, dengan penjualan melonjak lebih dari 200% selama tiga kuartal berturut-turut, didorong oleh permintaan tinggi untuk prosesor kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bisnis cip Nvidia semakin menggurita
Huang juga menyampaikan perkiraan yang lebih optimis dan memberi tahu investor bahwa perusahaan melihat permintaan yang tak terpuaskan untuk unit pemrosesan grafis AI, atau GPU.
Perusahaan menyiratkan bahwa pelanggan utamanya, terutama perusahaan cloud besar, dapat memperoleh keuntungan besar dari investasi mereka pada chip yang mahal. “Kami secara fundamental mengubah cara kerja komputasi dan apa yang dapat dilakukan komputer,” kata Huang seperti dikutip dari CNBC, Minggu (26/5).
Huang memiliki sekitar 86,76 juta saham Nvidia, atau lebih dari 3,5% dari total saham yang beredar. Dengan harga saham yang naik lebih dari 9% hingga ditutup pada harga hampir US$ 1,038 per saham pada hari Kamis, nilai sahamnya naik sekitar US$ 7,7 miliar.
Baca Juga: Kekayaan Konglomerat Prajogo Pangestu Tembus Rp 827 Triliun
Saham Nvidia telah meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini setelah naik tiga kali lipat pada tahun 2023. Dalam lima tahun terakhir, nilai sahamnya meningkat sekitar 28 kali lipat. Huang menambah saham ke dalam kepemilikannya pada tahun 2022, ketika saham mencapai titik terendah sebelum ledakan AI.
Huang, 61 tahun, mendirikan perusahaan di Silicon Valley pada tahun 1993 untuk membuat GPU untuk game 3D. Meskipun game adalah bisnis terbesar perusahaan selama beberapa dekade, Nvidia telah memasuki pasar lain, termasuk layanan cloud gaming, metaverse, dan chip penambangan mata uang kripto.