kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelola Blok Rokan, Pertamina klaim dapat kurangi impor minyak hingga 100.000 bph


Kamis, 02 Agustus 2018 / 17:19 WIB
Kelola Blok Rokan, Pertamina klaim dapat kurangi impor minyak hingga 100.000 bph
ILUSTRASI. Fasilitas minyak yang masuk dalam Blok Rokan di Riau


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengklaim dengan berhasilnya menjadi operator di Blok Rokan per Agustus 2021, pihaknya bisa mengurangi impor hingga 100.000 barel per hari (bph).

Vice President Corporate Strategic Growth Pertamina, Daniel S Purba Senior mengungkapkan masuknya Blok Rokan sebagai salah satu blok Pertamina memberikan dampak cukup signifikan terhadap produksi perusahaan.

Saat ini rata-rata minyak yang diimpor Pertamina kata Daniel rata-rata 400.000 bph. Sementara pasca 2021 nanti jika produksi blok Rokan masih stabil dikisaran 200.000 bph maka ada hak kontraktor yang akan langsung diolah di dalam negeri.

"Sekarang produksi kan 200.000 bph nah produksi itu government entitlement setengahnya, berarti tambahan dari 200.000 kan 100.000 bph ya bagian Pertamina, ya impor crude akan berkurang 100.000 bph," kata Daniel saat ditemui di Jakarta Convention Center, Kamis (2/8).

Menurut Daniel, kelebihan lainnya minyak blok Rokan adalah, jenis minyak dari sana sesuai dengan spesifikasi minyak yang bsia diolah di kilang-kilang Pertamina. Tidak hanya kilang Dumai, tapi juga Balongan, bahkan kilang Plaju dan Balikpapan.

Untuk kilang Dumai, Daniel menjelaskan selama ini masih kelola minyak yang dipasok dari impor, dengan adanya pasokan dari blok Rokan nanti maka tidak ada lagi minyak impor yang dikelola di Dumai.

"Jadi ada impor crude juga ke Dumai, tapi kalau sudah ada ini Rokan ga perlu lagi impor kan kapasitasnya 125.000 jadi 100% aman itu, Dumai, Balongan, Plaju aman," ungkapnya.

Pertamina sukses ungguli Chevron dalam perebutan menjadi pengelola Chevron pasca kontraknya habis pada 2021. Manajemen kata Daniel langsung mempersiapkan masa transisi yang akan dilakukan.

Selain itu juga dipersiapkan jika memang akan dilakukan strategi partnership di blok Rokan yang nanti juga akan menunggu term and condition kontrak yang nanti disepakati dengan pemerintah.

"Teman-teman di hulu lagi diskusi itu deh biar jaga produksi tetep sustain, detailnya akan dibahas minggu ini, signing PSC segala macam," kata Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×