kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemdag komitmen selesaikan dua belas perjanjian dagang baru di tahun 2019 ini


Kamis, 10 Januari 2019 / 15:27 WIB
Kemdag komitmen selesaikan dua belas perjanjian dagang baru di tahun 2019 ini


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) berkomitmen dapat menyelesaikan 12 perjanjian dagang baru di tahun ini. Dengan adanya perjanjian baru tersebut diharapkan dapat mendongkrak pasar ekspor yang lebih besar lagi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, perjanjian dagang yang tengah dalam pembahasan tersebut di antaranya prefential trade agreement (PTA) antara Indonesia dengan Mozambik, Tunisia, Maroko dan Iran.

Selain itu ada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Turki, Korea dan Uni Eropa. Perjanjian lainnya yakni ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA), General Review IJEPA, First Protocol to Amend of ASEAN-Japan CEPA, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) serta Indonesia dan Australia CEPA.

"Tiga negara seperti Mozambik, Tunisia, Maroko PTA itu tidak besar tapi akan jadi pintu masuk kita ke negara-negara Afrika dan Eropa," ujar Enggar saat menggelar konferensi pers kinerja 2018 dan proyeksi 2019 di Kantornya, Kamis (10/1).

Namun, perjanjian Indonesia-Turki CEPA yang sebelumnya sempat tertunda akan mulai dikebut pembahasannya di tahun ini. Penundaan tersebut terkait dengan kondisi politik yang terjadi di Turki. Enggar juga optimistis, perjanjian dengan negara Korea bisa segera terealisasi. Pasalnya, Korea memiliki potensi investasi yang besar.

"Kita optimistis dengan Korea karena belajar dari pengalaman dengan Chile, kita bisa komunikasi via telepon. Mereka agresif sekali untuk selesaikan CEPA ini. Begitu juga dengan Swiss dalam konteks Indonesia-EFTA CEPA," jelas Enggar

Bahkan, lanjut Enggar, Indonesia mengharapkan pembahasan perjanjian dengan Korea bisa dirampung selama satu tahun.

Sekedar tahu, sepanjang 2018 lalu Kemdag telah melaksanakan misi dagang ke 13 negara tujuan yang sebagian besar ke pasar non tradisional. Di antaranya, India, Taiwan, Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Arab Saudi. Selain itu juga ada Selandia Baru, Tunisia, Maroko, Aljazair, Amerika Serikat, Swiss dan Spanyol.

"Dari misi dagang di tahun 2018 menghasilkan transaksi US$ 14,79 miliar yang setara dengan Rp 207,06 triliun, naik lebih dari empat kali lipat dari 2017 sebesar US$ 3,6 miliar dari misi dagang di enam negara," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×