Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. The Federal Reserve memberi signal untuk tetap menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Walau rencana kenaikan suku bunga masih dalam track yang sama, namun kenaikannya akan cenderung lebih bertahap, daripada yang sebelumnya diantisipasi oleh pasar.
“Sejak pertemuan terakhir pada April lalu, data ketenagakerjaan dan upah sudah lebih baik,” kata Ketua The Fed janet Yellen dalam konferensi pres setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). FOMC dalam votingnya memutuskan untuk tetap menjaga suku bunga dikisaran 0%, seperti telah dilakukan sejak 2008.
Perkiraan baru yang dikeluarkan dalam pertemuan tersebut adalah kemungkinan adanya kenaikan suku bunga dua seperempat poin pada tahun ini. Suku bunga akan ditingkatkan lagi pada tahun 2016. Menurut Yellen, kapan kenaikan suku bunga pertama kurang penting lagi, dibandingkan rencana-rencana berikutnya.
Yellen bilang, kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap dan The Fed tidak akan mengikuti “mechanical” formula. “The Fed akan mulai dari titik yang sangat rendah dan akan kembali melakukannya lagi secara lambat,” kata Brian Jacobsen, chief portfolio strategist Wells Fargo Advantage Funds.
Setelah pengumuman tersebut, bursa saham AS menguat dengan kenaikan Standard & Poor’s 500 Index sebesar 0,2%. Sementara yields obligasi 10 tahun sedikit berubah menjadi 2,31%.
Diproyeksikan suku bunga acuan pada tahun ini akan dinaikkan menjadi sekitar 0,625%. Sementara pada tahun depan, suku bunga diperkirakan akan kembali dinaikkan menjadi 1,625%. Estimasi kenaikan suku bunga The Fed tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang ada dikisaran 1,875%.