CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kirim Senjata Anti-Tank ke Ukraina, Inggris: Ini Tidak akan Mengancam Rusia


Selasa, 18 Januari 2022 / 14:42 WIB
Kirim Senjata Anti-Tank ke Ukraina, Inggris: Ini Tidak akan Mengancam Rusia
ILUSTRASI. Tentara Ukraina berkumpul di pinggir jalan dekat Desa Vidrodzhennya di luar Artemivsk, Wilayah Donetsk, Ukraina, 9 Juni 2015.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Dukungan keamanan mulai berdatangan ke Ukraina. Kali ini, giliran Inggris yang mengirimkan senjata anti-tank ke negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Di hadapan anggota parlemen, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Senin (17/1) mengatakan, Inggris telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armor ringan.

Dilansir dari Al Jazeera, kloter pertama persenjataan akan dikirim pada Senin. Nantinya, sejumlah kecil pasukan Inggris juga akan dikirim untuk memberikan pelatihan singkat.

Hanya, Wallace tidak memerinci berapa jumlah dan jenis senjata anti-tank yang Inggris kirim ke Ukraina.

Baca Juga: Instansi Pemerintah Ukraina Diserang Malware, Ini Kata Microsoft

Dalam pengumumannya, Wallace hanya memastikan, senjata yang dikirim ke Ukraina bukanlah senjata strategis dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi Rusia.

"Mereka (senjata) harus digunakan untuk membela diri. Ini adalah senjata jarak pendek, namun akan mampu membuat mereka yang mendekati Ukraina untuk berpikir ulang. Senjata ini akan menjadi bagian dari mekanisme pertahanan," kata Wallace. 

Dalam laporan terpisah, Wallace juga menyoroti klaim Rusia tentang ancaman dari NATO. Wallace kembali menegaskan, aliansi militer negara Barat tersebut memiliki tujuan defensif.

"Rusia mencoba menunjukkan NATO sebagai upaya Barat untuk melanggar perbatasan mereka. Tapi kenyataannya, pertumbuhan keanggotaan aliansi ini adalah respons alami dari negara-negara tersebut terhadap aktivitas dan ancamannya sendiri," ungkap Wallace yang menyoroti minat Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Peringatan Inggris: Jika Serang Ukraina, Barat Jatuhkan Sanksi Keuangan ke Rusia



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×