kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kishida Janjikan 250 Pohon Sakura Sebagai Hadiah Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan AS


Jumat, 12 April 2024 / 06:25 WIB
Kishida Janjikan 250 Pohon Sakura Sebagai Hadiah Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan AS
ILUSTRASI. Perdana menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rencana untuk menyumbangkan 250 pohon sakura ke Washington. (Photo by Yoshio Tsunoda/AFLO)


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perdana menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rencana untuk menyumbangkan 250 pohon sakura ke Washington sebagai hadiah perayaan ulang tahun kemerdekaan Amerika Serikat (AS) yang ke-250.

Mengutip Reuters, Jumat (12/4), dalam pidatonya di Kongres AS di Washington yang menggarisbawahi hubungan erat antara Amerika Serikat dan Jepang, Kishida merujuk pada upaya yang dilakukan Dinas Taman Nasional AS untuk merapikan Tidal Basin, sebuah area taman di Washington yang merupakan rumah bagi monumen nasional seperti sebagai Lincoln Memorial.

“Sebagai tanda persahabatan, Jepang akan menyediakan 250 pohon Sakura yang akan ditanam untuk mengantisipasi peringatan 250 tahun kemerdekaan Anda,” kata Kishida.

Baca Juga: Astronot Jepang Akan Menjadi Non-Amerika Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan

Kedutaan Besar Jepang mengatakan masih mempelajari secara spesifik hadiah tersebut. Peringatan 250 tahun kemerdekaan AS dari Inggris jatuh pada 4 Juli 2026.

Bunga sakura telah menjadi tontonan tahunan yang disukai di Washington baik bagi penduduk maupun pengunjung sejak Jepang menyumbangkan pohon sakura ke kota tersebut pada tahun 1912 sebagai simbol persahabatan.

Hubungan AS-Jepang terpuruk dalam perang dahsyat antara tahun 1941 dan 1945, namun kedua negara telah menjadi sekutu selama beberapa dekade dan mengatakan bahwa hubungan mereka kini menjadi lebih dekat dibandingkan sebelumnya.

Kishida merupakan perdana menteri Jepang kedua yang berpidato di pertemuan gabungan DPR dan Senat AS, setelah Shinzo Abe, pendahulunya pada tanggal 29 April 2015. 

Ini adalah hak istimewa yang biasanya hanya diberikan kepada sekutu terdekat AS dan mengikuti a pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×