Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran mengalami penurunan pada minggu lalu karena pasar tenaga kerja terus menunjukkan tanda-tanda sedikit perlambatan yang signifikan.
Klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 3.000 menjadi 217.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 4 November dari revisi naik 220.000 pada minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 218.000 klaim pada minggu terakhir.
Data minggu lalu menunjukkan pasar kerja sedang mendingin, dengan laju perekrutan melambat dan pengangguran semakin tinggi, meskipun tingkat pengangguran – sebesar 3,9% pada bulan Oktober – masih tetap rendah secara historis.
Baca Juga: Ekonomi AS Tumbuh 5% di Kuartal III 2023 Didorong Belanja Konsumen
Laporan terpisah menunjukkan bahwa terdapat 1,5 lowongan pekerjaan untuk setiap pengangguran pada bulan September, turun dari sekitar 2 banding 1 ketika pasar kerja paling ketat pada tahun lalu.
Bank sentral AS mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pekan lalu, namun tetap membuka peluang untuk kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman demi menjaga ketahanan perekonomian. Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin ke kisaran saat ini 5,25%-5,50%.
Jumlah orang yang menerima tunjangan setelah minggu pertama bantuan, yang merupakan proksi perekrutan, naik menjadi 1,834 juta selama pekan yang berakhir 28 Oktober, tingkat tertinggi sejak April, menurut laporan klaim.
Klaim lanjutan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, namun para ekonom mengatakan bahwa sebagian besar mencerminkan kesulitan dalam menyesuaikan data terhadap fluktuasi musiman dibandingkan perubahan material dalam tren yang mendasarinya.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah, Mengekor Penurunan Wall Street
Faktanya, angka pemutusan hubungan kerja (PHK) masih sangat rendah. Perusahaan penempatan tenaga kerja global Challenger, Gray & Christmas mengatakan pekan lalu bahwa PHK yang diumumkan oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS turun 22% bulan lalu dibandingkan bulan September, meskipun angka tersebut naik 9% dari tahun sebelumnya.
