Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan meluncurkan skema perawatan mandiri untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan, yang umumnya terkait dengan Omicron. Langkah ini diharapkan bisa membantu sistem medis untuk bernapas lebih lega.
Reuters melaporkan bahwa otoritas kesehatan Korea Selatan mulai hari Kamis (10/2) hanya akan memberikan perawatan kepada pasien Covid-19 berusia 60 tahun atau yang lebih tua.
Mereka yang lebih muda akan disarankan untuk melakukan perawatan mandiri dan baru akan dirujuk ke klinik jika kondisinya memburuk.
Baca Juga: Omicron Menggila, Angka Kematian Covid Dunia Naik 70% dalam 5 Minggu Terakhir
Perlengkapan medis seperti alat pengukur saturasi oksigen, termometer, dan obat demam yang sebelumnya tersedia untuk semua pasien yang merawat diri sendiri di rumah, kini akan didistribusikan hanya kepada kelompok prioritas.
"Skema sebelumnya tidak lagi realistis mengingat sumber daya kami yang terbatas, dan membutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang besar dibandingkan dengan kebutuhan medis kami," kata juru bicara kementerian kesehatan Son Young Rae, seperti diikutip Reuters.
Son menambahkan bahwa langkah ini utamanya bertujuan untuk meminimalkan kasus serius dan kematian dengan berfokus pada mendiagnosis dan merawat kelompok berisiko tinggi. Langkah ini juga diharapkan bisa mencegah keruntuhan sistem medis negara.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Global Tembus 400 Juta, Bertambah 100 Juta Dalam Sebulan
Korea Selatan pada hari Rabu (9/2) mencatat 54.122 kasus baru dalam satu hari. Jumlah itu merupakan rekor harian terbaru di negara tersebut. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) saat ini mencatat kasus Covid-19 total ada di angka 1.185.361.
Beruntungnya angka kematian baru masih cukup rendah, ada di angka 20 saja. Total kematian akibat Covid-19 di Korea Selatan saat ini mencapai 6.943.
Meski sudah sekitar 96% orang dewasa yang menerima vaksin lengkap, termasuk 65% yang sudah menerima booster, namun jumlah kasus harian telah melonjak lebih dari dua kali lipat dalam waktu kurang dari seminggu.
KDCA memprediksi jumlahnya bisa mencapai 170.000 kasus pada akhir bulan ini, dengan hingga satu juta dalam perawatan di rumah.
