Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menyalahkan Korea Selatan atas kematian seorang pejabat perikanan yang terbunuh di laut pada bulan lalu. Korea Utara menyebut Korea Selatan gagal melakukan kontrol yang tepat atas warganya.
Tetapi Korea Utara juga mengatakan insiden "tidak disengaja" seperti itu seharusnya tidak menyebabkan hubungan antar-Korea menjadi "bencana." Pemerintah Korea Utara menambahkan, telah mencoba yang terbaik namun tidak berhasil untuk mencari jenazah pejabat Korea Selatan untuk mengembalikannya ke keluarganya.
Pejabat perikanan berusia 47 tahun itu ditembak secara fatal oleh militer Korut saat terapung di sisi Laut Kuning yang berada di bagian Korut. Berdasarkan pernyataan militer Korsel, pejabat tersebut hilang pada hari sebelumnya saat bertugas di dekat pulau perbatasan barat Yeonpyeong.
Baca Juga: Indeks dolar AS melemah, mayoritas mata uang di Asia menguat di Jumat (30/10)
Secara eksplisit, insiden memalukan yang terjadi baru-baru ini di perairan Laut Barat Korea adalah akibat dari kontrol yang tidak tepat terhadap warganya oleh pihak Selatan di daerah hotspot sensitif pada saat ada ketegangan dan bahaya akibat virus corona," kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
"Oleh karena itu, kesalahan pertama terletak pada pihak Selatan," lanjut KCNA.
Korea Utara juga mencoba yang terbaik untuk mengambil jenazah pejabat itu namun "tidak berhasil," tambah mereka.
"Kami menyesal atas hal ini dan telah memutuskan untuk mengambil tindakan yang diperlukan berkelanjutan di masa depan, juga, di bidang yang relevan," katanya, tanpa penjelasan lebih lanjut tentang tindakan tersebut.