kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Korsel konfirmasi 174 kasus virus corona baru, hubungan Seoul-Tokyo sempat memanas


Sabtu, 07 Maret 2020 / 11:49 WIB
Korsel konfirmasi 174 kasus virus corona baru, hubungan Seoul-Tokyo sempat memanas
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Korea Selatan. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona baru di Korea Selatan yang dikonfirmasi pada hari Sabtu (7/3/2020) naik 174 kasus dari posisi Jumat malam. Data yang dirilis Pusat Krisis dan Pengendalian dan Pencegahan (KCDC) Korea Selatan menunjukkan, penghitungan total nasional di Korsel untuk kasus virus corona menjadi 6.767.

Melansir Reuters, korban tewas tetap tidak berubah sebanyak 44 kasus dari Jumat malam, tambah KCDC.

Jumlah penyakit menular telah melonjak di Korea Selatan sejak pertengahan Februari ketika seorang wanita berusia 61 tahun yang dikenal sebagai "Pasien 31" dites positif setelah menghadiri layanan keagamaan di cabang Gereja Shincheonji Yesus di kota tenggara Daegu.

Baca Juga: Garuda tetap terbangi Korea Selatan, ini kata Kemenhub

Virus corona, yang muncul di China, telah menyebar ke lebih dari 90 negara, menginfeksi lebih dari 100.000 orang dan menewaskan lebih dari 3.400 orang di seluruh dunia.

Korea Selatan memiliki penghitungan nasional tertinggi untuk kasus yang dikonfirmasi di luar China, mendorong hampir 100 negara untuk memberlakukan pembatasan pada kunjungan wisatawan dari Korea Selatan.

Baca Juga: Cegah virus corona, WNI datang dari Korea Iran dan Italia diperiksa ketat

Pada hari Jumat, Korea Selatan mengatakan akan menangguhkan visa dan penolakan visa bagi Jepang sebagai tanggapan atas pembatasan perjalanan Tokyo terhadap Korea. Hal ini memicu kecemasan baru terkait pertikaian antara dua negara tetangga yang memang sudah terjadi sebelum Perang Dunia Kedua.

Dr. Mike Ryan, pakar kedaruratan tertinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan saat konferensi pers di Jenewa pada hari Jumat, bahwa baik Jepang dan Korea Selatan harus fokus pada pengelolaan epidemi dan menyelamatkan nyawa, bukan pada “pertengkaran politik mengenai pembatasan perjalanan."

Baca Juga: Indonesia menutup akses masuk bagi warga negara dari Korea Selatan, Iran dan Italia

WHO mengatakan pada hari Jumat semua negara harus menjadikan penanggulangan wabah corona sebagai prioritas utama mereka.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×