Sumber: A.P | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal II 2008 mengalami perlambatan. Hal itu dipicu dari menurunnya permintaan ekspor di A.S untuk obat-obatan dan elektronik. Menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni dibanding periode yang sama tahun lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Merlion itu mengalami penurunan sebesar 2,1%. Selain itu, perekonomian juga mengalami kontraksi sebesar 6% dibanding kuartal sebelumnya.
Padahal, bulan lalu, pemerintah Singapura memperkirakan bahwa perekonomian bakalan tumbuh 1,9% pada kuartal II.
“Pada saat perekonomian A.S berupaya keluar dari resesi, beberapa perekonomian negara lain tengah menghadapi perlambatan. Rendahnya permintaan di beberapa negara utama diperparah dengan tingginya inflasi. Ini semua menyebabkan semakin terpuruknya perekonomian di negara-negara berkembang Asia,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian tersebut.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan bahwa Singapura memangkas pertumbuhan ekonominya tahun ini yang berkisar antara 4–5% karena turunnya permintaan dari A.S. Sekadar catatan, perekonomian Singapura tumbuh 6,9% pada kuartal I dan naik 4,5% pada paruh pertama 2008.