kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs yen Jepang perkasa atas mata uang utama dunia


Kamis, 03 Januari 2019 / 07:02 WIB
Kurs yen Jepang perkasa atas mata uang utama dunia
ILUSTRASI. Kurs yen Jepang - dollar AS


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Kurs yen Jepang melonjak terhadap terhadap sejumlah mata uang utama dunia termasuk dollar AS di awal perdagangan di pasar Asia, Kamis (3/1). Seperti dikutip Reuters, dollar AS tak berdaya atas yen dan sempat jatuh ke level 105,25 per yen atau turun 3,2% dari pembukaan perdagangan yakni 108,76. Kemarin, dollar AS diperdagangkan sekitar 107,30 per yen.

Mengutip data Bloomberg hingga pukul 6.45 WIB, Kamis (3/1), pasangan USD/JPY melemah 1,14% ke level 107,64.

Bukan hanya terhadap dollar AS, yen juga makin perkasa terhadap dollar Australia. Mata uang Negeri Kanguru itu juga sempat merosot ke level 72,26 per yen setelah dibuka dari level 75,21. Namun, dollar Australia berangsur mendapat tenaga. Hingga pukul 6.51 WIB, Kamis (3/1), pairing AUD/JPY tercatat melemah 2,21% menjadi 74,38.

Seperti dilansir Reuters, di awal tahun ini para trader lebih berhati-hati dan menghindari mata uang yang dianggap berisiko seperti dollar Australia dan euro. Ini ikut mendorong posisi yen ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir versus dollar AS.

"Yen sebagai safe haven juga mendapat dukungan dari berlanjutnya kekhawatiran tentang perpanjangan penutupan pemerintahan Amerika Serikat," kata Eric Viloria, FX strategist at Credit Agricole di New York seperti dikutip Reuters.

Sementara dollar AS mendapat tantangan dari memudarnya aliran repatriasi dana dari perusahaan-perusahaan AS di luar negeri. Selain itu, kemungkinan The Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga sebanyak yang sebelumnya menimbulkan tantangan bagi Greenback.

Sementara dollar Australia terimbas sentimen negatif dari China. Data terbaru menyebut, aktivitas pabrik China berkontraksi untuk pertama kalinya dalam 19 bulan terakhir pada bulan Desember 2018 karena pesanan domestik dan ekspor yang terus melemah.

Padahal ekonomi Australia sangat bergantung pada ekonomi China karena Australia mengirimkan sebagian besar komoditasnya ke Negeri Panda. 

"Data dari China yang berkontribusi terhadap kekhawatiran umum perlambatan pertumbuhan global dan nada risiko ini telah membantu yen Jepang menampilkan kinerja yang lebih baik," kata Viloria.

Selain atas USD dan AUD, yen Jepang juga menguat atas euro. Merujuk data Bloomberg hingga pukul 07.07 WIB, Kamis (3/1), pasangan mata uang EUR/JPY melemah 1,14% ke level 122,14.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×