kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Li Keqiang: Perusahaan China di Indonesia harus mayoritas pakai pegawai lokal


Senin, 07 Mei 2018 / 15:14 WIB
Li Keqiang: Perusahaan China di Indonesia harus mayoritas pakai pegawai lokal
PRESIDEN TERIMA KUNJUNGAN PM CHINA


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang menekankan kepada perusahaan China yang ingin berinvestasi di Indonesia untuk mengutamakan pekerja lokal asal Indonesia.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan di Istana Kepresidenan Bogor setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Adapun dukungan penggunaan tenaga kerja Indonesia merupakan wujud kerja sama China di Indonesia di empat koridor ekonomi Indonesia.

Asal tahu saja, keempat koridor itu merupakan kerja sama yang lebih praktis terkait pembangunan di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali sebagai koridor ekonomi yang komperehensif.

"Kami akan mengarahkan perusahaan dari China untuk berinvestasi di Indonesia pada empat koridor ekonomi tersebut. Tapi kami menekankan pada perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia harus sebagian besar lapangan kerja dan tenaga kerja di Indonesia," tegas Li, Senin (7/5)

Dengan begitu, bisa membuka lapangan tenaga kerja di Indonesia. Sehingga hal tersebut bisa mendapat keuntungan antara kedua negara. Tak hanya itu saja, demi mewujudkan keempat koridor itu Lim akan mengirim lagi tim ahli dari China.

"Hal itu guna menelaah lagi usulan empat koridor ekonomi yang disusulkan khususnya pembanhinan pelabuhan, ekonomi pesisir, pembangunan pengolahan perikanan untuk bisa bekerjasama," tutupnya.

Sekadar tahu saja, kerja sama empat koridor ini telah dituang dalam memorandum of understanding (MoU) tentang promosi kerja sama koridor pembangunan ekonomi komprehensif regional. MoU itu ditandatangani oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dan Ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan nasional China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×