CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mahathir memperkuat cengkeramannya di tengah kekacauan politik Malaysia


Selasa, 25 Februari 2020 / 15:47 WIB
Mahathir memperkuat cengkeramannya di tengah kekacauan politik Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bereaksi setelah menghadiri pelantikan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk masa jabatan kedua, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Indonesia, 20 Oktober 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sejumlah partai politik di Malaysia bersaing memenangkan hati Mahathir Mohamad pada hari Selasa, setelah ia mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri dalam kekacauan politik.

Kondisi ini membuka peluang bagi Mahathir melakukan langkah mengejutkan untuk memperkuat kekuatannya dalam menguasai panggung politik Malaysia. 

Baca Juga: Sumber: Mahathir akan mengikat partai-partai oposisi untuk bentuk pemerintahan baru

Mahathir, yang kini berusia 94 tahun adalah seorang pemimpin pemerintahan tertua di dunia. Ia mengundurkan diri pada hari Senin (24/2) yang mengejutkan semua pihak, tetapi segera setelah pengunduran dirinya, Raja Malaysia menunjuknya sebagai perdana menteri sementara negeri jiran tersebut, sebuah peran yang strategis.

Langkah Mahathir ini akan secara efektif menghancurkan koalisi yang ia bentuk bersama saingan lamanya Anwar Ibrahim, 72 tahun. Keputusan Mahathir itu juga membebaskannya dari janjinya sebelum memenangi pemilihan umum pada 2018 bahwa ia akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar sebelum masa jabatannya berakhir pada 2023.

Baca Juga: India Boikot Malaysia, Ekspor CPO Indonesia Bakal Meningkat

"Dia memiliki kebebasan total untuk memutuskan sesukanya," ujar Direktur Jajak Pendapat Merdeka, Ibrahim Suffian, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/2).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×