kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Malaysia Tuntut Kompensasi Atas Pemadaman Teknologi


Rabu, 24 Juli 2024 / 23:16 WIB
Malaysia Tuntut Kompensasi Atas Pemadaman Teknologi
ILUSTRASI. Hong Kong Express Airways passengers queue at counters in Hong Kong International Airport amid system outages disrupting the airline's operations, in Hong Kong, China, July 19, 2024. REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Buntut dari pemadaman teknologi secara global membuat Menteri Digital Malaysia meminta perusahaan teknologi global Microsoft dan CrowdStrike memberikan kompensasi. Minggu lalu, sejumlah perusahaan menderita kerugian selama pemadaman teknologi global.

Pembaruan pada salah pada perangkat lunak keamanan CrowdStrike membuat komputer yang didukung sistem operasi Microsoft Windows mogok pada Jumat (19/7), mengganggu layanan internet di seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai industri. 

"Lima lembaga pemerintah dan sembilan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan, perbankan dan layanan kesehatan di Malaysia termasuk yag terkena dampak," kata Menteri Digital Malaysia Gobind Singh Deo, kemarin, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Resmi Microsoft, Cara Mengatasi Laptop Error Karena CrowdStrike Blue Screen Windows

Gobind mengaku telah bertemu dengan perwakilan Microsoft dan CrowdStrike untuk meminta laporan lengkap soal insiden tersebut. Malaysia juga meminta perusahaan mengambil langkah-langkah untuk menghindari pemadaman berulang. 

"Jika ada kerusakan atau kerugian, di mana ada pihak yang mengajukan klaim, saya telah meminta mereka mempertimbangkan klaim tersebut dan melihat sejauh mana mereka dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut," kata Gobind. 

Dia menambahkan, pemerintah akan membantu jika memungkinkan. Malaysia mengaku belum mengetahui nilai kerugian yang timbul. 

Tony Fernandes, Chief Executive maskapai budget AirAsia, mengatakan, maskapai penerbangan yang terkena dampak pemadaman TI berhak mendapatkan kompensasi atas kerugian. "Prinsipnya kalau kami berbuat salah, kami harus ganti rugi. Kami dan maskapai lain serta bisnis lain rugi banyak," kata dia. 

Tony mengaku, saat ini pihaknya tengah menunggu itikad baik dari Microsoft dan CrowdStrike. Tidak hanya Malaysia, United Air, Delta Air dan maskapai dunia harus membatalkan sejumlah penerbangan karena pemadaman siber akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Meningkatnya Ancaman Siber, Grant Thornton Dorong Urgensi Perlindungan Data Pribadi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×