kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,20   6,85   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Martina Berto kembangkan obat-obatan herbal


Jumat, 01 Maret 2013 / 10:05 WIB
Martina Berto kembangkan obat-obatan herbal
ILUSTRASI. Bank CIMB Niaga Syariah


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Perusahaan kecantikan PT Martina Berto Tbk (MBTO) akan mempekuat lini bisnis produk obat herbal mulai tahun depan. Rencananya, mereka akan membuat aneka obat herbal untuk beragam rupa penyakit.

Kilala Tilaar, Deputy Marketing Director Martina Berto, melihat tren bisnis obat herbal bakal kian prospektif. Maklum, itu lantaran mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat akan arti penting obat herbal ketimbang obat kimia.

Terlebih, penjualan produk herbal Martina tergolong positif. Saat ini, perusahaan ini memiliki beragam produk herbal yang masuk kategori jamu, seperti teh peluruh lemak, obat jerawat, obat paska persalinan, dan tisu pembersih daerah kewanitaan.

Nantinya, Martina akan mengembangkan produk obat-obatan herbal, seperti obat diabetes, asam urat, dan kolesterol. "Kami ingin mengencangkan produk jamu ini melihat pasar jamu yang pesat dalam lima - enam tahun ke depan," jelas Kilala, kemarin.

Untuk melancarkan aksi bisnis ini, Martina sudah menguji obat herbal diabetes di Singapura beberapa bulan silam. "Responnya positif," klaim Kilala.

Guna mendukung rencana bisnis ini, Martina tengah mempersiapkan pembangunan pabrik baru yang ketiga seluas 9,5 hektare di Cikarang, Bekasi. Pabrik bernilai Rp 20 miliar yang akan beroperasi pada 2014. Di pabrik inilah nantinya Martina akan memproduksi obat herbal dan kosmetik organik dengan total kapasitas produksi mencapai 269 ton per tahun.

Mereka juga tengah mempersiapkan kampung jamu di samping pabrik baru tersebut. Tujuan kampung jamu ini sebagai pemasok bahan baku untuk pabrik produk herbal Mustika Ratu. Saat ini sudah terkumpul sebanyak 700 spesies tanaman. Adapun kebutuhan tanaman herbal untuk kepentingan produk obat herbal mencapai 3.000 spesies tanaman.

Memang saat ini produk jamu dan herbal baru memberikan 28% dari pendapatan Martina. Sebagian besar pendapatan yang sebesar Rp 1,25 triliun berasal dari produk kosmetik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×