Reporter: Dyah Megasari, BBC, MarketWatch |
LONDON. International Air Transport Association (IATA) memperkirakan, jumlah kerugian yang dialami oleh maskapai penerbangan Eropa selama tahun ini lebih besar atau mencapai dua kali lipat dari perkiraan awal. Jumlah kerugian itu diestimasi mencapai US$ 1,1 miliar.
Lingkungan bisnis yang buruk menyebabkan kinerja industri penerbangan terhambat. IATA sebelumnya hanya memperkirakan, rugi yang terpaksa ditelan oleh maskapai penerbangan hanya berkisar US$ 600 juta
Menurut asosiasi ini, krisis zona euro bisa berimbas lebih buruk dan memiliki dampak negatif pada industri penerbangan.
"Kejelasan dari pemerintah Eropa untuk mengelola situasi seperti masalah likuiditas dan prospek ekonomi sangat penting," ujar Tony Tyler, direktur jenderal IATA.
Dalam proyeksi terbaru ini, IATA menilai, operator penerbangan Eropa tengah tertekan tingginya pajak yang dipatok regulator saat sebuah biaya operasional juga naik.
Sedangkan untuk industri penerbangan global, IATA memperkirakan maskapai masih mencatat untung hingga US$ 3 miliar.
Traffic di Amerika Utara dan Amerika Latin rupanya bisa mengimbangi berkurangnya kontribusi operator di Eropa dan Asia-Pasifik.