Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sejumlah maskapai penerbangan asing mulai menutup penerbangan ke Israel di tengah merebaknya isu serangan balasan dari Iran ke negara tersebut.
Situasi keamanan di Israel saat ini semakin tidak menentu setelah kematian petinggi Hizbullah dan Hamas pekan lalu.
Iran dan Hizbullah dikabarkan sedang mempersiapkan balasan kepada Israel. Sebuah sumber dari AS bahkan mengatakan bahwa serangan tersebut bisa saja terjadi hari Senin (5/8).
Kantor berita AS, Axios, melaporkan para mitra AS di G7 telah menerima peringatan terkait kemungkinan adanya serangan Iran dan Hizbullah ke Israel pada hari Senin.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan belum jelas bagaimana Iran dan Hizbullah akan menyerang dan tidak mengetahui waktu pastinya.
Baca Juga: Ismail Haniyeh Susul Anak dan Cucunya yang Juga Tewas Dibunuh Israel
Gangguan Penerbangan
Mengutip New York Times, sejumlah maskapai penerbangan internasional telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel setelah kabar serangan balasan dari Iran dan proksinya tersebar.
Delta, United, grup Lufthansa dan Aegean Airlines termasuk di antara maskapai penerbangan internasional yang untuk sementara menangguhkan layanan ke Israel.
Akibatnya, puluhan ribu warga Israel dikabarkan tidak bisa pulang.
Baca Juga: AS dan Aliansinya Bersiap Lindungi Israel dari Ancaman Iran
Kementerian Luar Negeri Israel juga telah meminta warga negara yang bepergian ke luar negeri untuk mengisi data daring guna membantu pemerintah memetakan lokasi mereka.
Para analis mengatakan, pemerintah Israel baru akan mengambil tindakan setelah melihat seberapa besar kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan pembalasan Iran dan Hizbullah.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa negaranya sudah masuk ke dalam "perang multi-front" dengan Iran dan proksinya sebagai lawan. Netanyahu mengatakan Israel siap dengan skenario apa pun.