Sumber: Yahoo Finance,Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China tampaknya akan menindak tegas perusahaan-perusahaan game online yang disebut membuat generasi negeri itu lebih banyak menghabiskan waktu bermain game onlie. Kritik keras pun dilayangkan media yang terafiliasi dengan pemerintah yang langsung merontokkan saham perusahaan game online.
Kekayaan CEO Tencent Holdings Ltd, Pony Ma menyusut US$ 14 miliar atau setara Rp 200,2 triliun (kurs Rp 14.300) akibat pemberitaan tersebut. Penyusutan kekayaan Pony lebih besar dari penurunan kekayaan Jack Ma, yang terkenal agresif, pendiri Alibaba Group Holding Ltd dan Ant Group co.
Kebijakan pemerintah China yang awalnya tampak hanya membidik para taipan teknologi dengan alasan keamanan data, stabilitas keuangan dan pengurangan ketidaksetaraan telah merambah kemana-mana.
Awalnya otoritas China hanya membidik Alibaba dan mendenda perusahaan Jack Ma itu sebesar US$ 2,8 miliar karena regulasi antimonopoli. Pada waktu itu, regulator hanya menjatuhkan denda token pada Tencent karena tidak meminta persetujuan selama akuisisi dan investasi sebelumnya.
Baca Juga: Kekayaan Jack Ma bertambah puluhan triliun setelah saham Alibaba melesat
Namun apa yang terjadi pada hari Selasa pekan ini justru membalikkan keadaan. Saham Tencent mencatat penurunan intraday terbesar dalam satu dekade setelah surat kabar yang berafiliasi dengan Xinhua membidik bisnis game utama perusahaan Tencent. Pemberitaan itu memicu spekulasi bahwa Tencent bisa menjadi target berikutnya atas tindakan keras Beijing.
Penurunan saham Tencent telah menggerus kekayaan Pony hampir US$ 14 miliar sejak IPO Ant ditangguhkan sejak November 2020 lalu. Saat ini kekayaan Pony turun menjadi US$ 45,8 miliar atau setara Rp 654,94 triliun pada hari Selasa menurut Bloomberg billionaires Index.
Dia sekarang menempati urutan ketiga dalam daftar orang kaya China di belakang Jack, yang memiliki kekayaan bersih US$ 47,8 miliar atau setara Rp 683,54 triliun.
Sementara media pemerintah melunakkan bahasa mereka pada permainan Rabu, membantu memicu rebound lebih dari 5% di Tencent, sahamnya masih 17% lebih rendah untuk tahun ini. Prospek sebagian besar akan bergantung pada apa yang akan terjadi selanjutnya dari regulator, yang mengejutkan investor akhir bulan lalu dengan tindakan keras terhadap perusahaan bimbingan belajar yang akan memaksa banyak dari mereka menjadi nirlaba.
Tencent sudah bergerak untuk meredakan Beijing, berjanji untuk lebih membatasi waktu bermain untuk anak di bawah umur dan melarang pembelian dalam game untuk pemain termuda. Perusahaan juga membahas kemungkinan industri melarang game sama sekali untuk mereka yang berusia di bawah 12 tahun.
