kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mengalahkan Facebook, WhatsApp terpopuler


Kamis, 28 November 2013 / 11:00 WIB
Mengalahkan Facebook, WhatsApp terpopuler
ILUSTRASI. PT Meta Epsi Tbk (MTPS) berupaya memperbaiki kinerja dengan membidik kontrak baru.


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Dessy Rosalina

LONDON. Adu tenar antar aplikasi chatting atau ngobrol online berlangsung sengit. Meski masih dominan di Amerika Serikat (AS), Facebook Messenger harus puas berada di urutan kedua. Lomba aplikasi pesan sosial paling populer dimenangkan WhatsApp.

Perusahaan riset OnDevice Research menggelar survei kepada 3.795 pengguna ponsel pintar Android dan iOS di lima negara, yakni Amerika Serikat, Brasil, Afrika Selatan, China dan Indonesia. Hasil survei yang digelar 5 Oktober 2013 hingga 10 November 2013 menyebutkan, 44% pengguna ponsel yang mengikuti survei menggunakan aplikasi WhatsApp setidaknya sekali sepekan.

Sementara, 35% responden menggunakan Facebook Messenger, 28% menggunakan WeChat dan 19% menggunakan aplikasi Twitter. Mengutip Forbes, aplikasi pesan sosial kini tak lagi sebatas layanan pesan. WeChat, Line, dan Klik, misalnya, telah menjadi basis aplikasi untuk permainan online, aplikasi pihak ketiga, dan stiker digital.

Di stasiun kereta bawah tanah di Beijing, Anda bisa membeli makanan ringan dari mesin penjual khusus melalui aplikasi WeChat. Di Hong Kong, Anda bisa memesan meja di restoran menggunakan aplikasi WeChat.

Pasar potensial

Kecuali WhatsApp yang memungut biaya langganan, pelbagai aplikasi tersebut bisa digunakan secara gratis. Meski gratis, pasar aplikasi chatting memiliki potensi penjualan hingga miliaran dollar AS. Kehadiran aplikasi tersebut juga akan memangkas biaya pesan singkat (SMS) operator. Di sisi lain, chatting berpotensi mengeruk pendapatan dari iklan.

Menurut riset Informa, pasar layanan pesan telepon seluler pada tahun 2015 akan mencapai US$ 16 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 54% akan diperoleh operator seluler dari penjualan dan biaya SMS. Sementara, layanan over the top (OTT) seperti WeChat yang memiliki 272 juta pengguna aktif per bulan dan WhasApp dengan pengguna sebanyak 350 juta orang akan mengambil 46% sisanya.

Ada juga pendapatan lain seperi penjualan stiker digital di aplikasi Line yang mencapai US$ 27,4 juta pada kuartal II 2013.
Meski saling bersaing, hasil riset OnDevice menyebutkan, pelbagai apliasi chatting saat ini lebih populer ketimbang SMS ataupun telepon. Dari survei di lima negara, 86% pengguna ponsel pintar secara teratur mengakses aplikasi pesan sosial.

Sementara, 75% responden menggunakan ponsel untuk SMS dan 73% untuk telepon. "Chatting semakin menggilas penggunaan SMS dan telepon," kata Siim Teller , Manajer Pemasaran OnDevice yang berbasis di London, Inggris.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×