Reporter: Gloria Natalia | Editor: Test Test
Ini kali pertama seorang mantan agen intelijen KBG Uni Soviet memiliki bisnis media di Inggris. Alexander Lebedev lah orangnya. Pemilik National Reserve Bank ini memegang mayoritas saham koran Evening Standard sejak awal 2009. Soal oplah, harian tersebut mengalahkan media lain milik dua taipan media, Rupert Murdoch dan Jonathan Harmsworth. Di Rusia, Lebedev berbisnis media dengan mantan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.
Tak hanya piawai berbisnis di sektor perbankan, Alexander Lebedev pun pandai mengelola bisnis media. Di Inggris, ia bernegosiasi dengan juragan media Daily Mail & General Trust untuk membeli harian Evening Standard.
Awalnya, koran ini bernama The Standard. Lantas, di bawah kepemilikan James Johnstone, Juni 1859, namanya berubah menjadi Evening Standard. Negosiasi antara Lebedev dan Daily Mail & General Trust berhasil. Pada 21 Januari 2009, Lebedev resmi mengantongi 75% saham harian itu, sisanya dipegang Associated Newspaper.
Dengan memiliki Evening Standard, Lebedev menghadapi pertempuran hebat dua raja media Fleet Street, Rupert Murdoch dan Jonathan Harmsworth, generasi keempat Viscount Rothermere. Ia juga menggempur London Lite, koran gratis terbitan Daily Mail & General Trust milik Harmsworth. Caranya, Evening Standard beralih menjadi harian gratis sejak 12 Oktober 2009. Sekitar 600.000 eksemplar dipasok ke pedagang koran di sekitar stasiun kereta.
Oplah ini meningkat 350.000 eksemplar dibandingkan saat Evening Standard masih dijual seharga 50 pence. London Lite pun tutup usia. Penutupan ini membuat pembaca London Lite beralih ke Evening Standard.
Evening Standard juga menampar koran gratis Murdoch, The London Paper. Sejak Evening Standard dibagikan cuma-cuma, popularitas The London Paper menurun. Sirkulasinya anjlok menjadi 225.000 eksemplar pada Juli 2009. Dibandingkan sembilan tahun sebelumnya, tiras koran ini menyentuh angka 443.000 eksemplar. Selama tiga tahun, London Lite, The London Paper, dan Evening Standard bersaing ketat.
Lebedev amat senang dengan kenaikan popularitas Evening Standard, walau secara finansial tidak menguntungkan. Andrew Mullins, Managing DDirector Evening Standard, mengatakan, seiring meningkatnya sirkulasi, biaya percetakan juga naik. Karena itu, ia berharap, Evening Standard dapat menutup kekurangannya dengan mengerek jumlah iklan.
Keputusan Lebedev untuk mengalihkan Evening Standard menjadi media gratis jelas melawan arus. Sebab, saat itu koran lain menaikkan harga untuk mengimbangi keringnya iklan. Di seluruh Eropa, puluhan koran gratis tutup. Evening Standard justru mendongkrak distribusi menjadi 600.000 eksemplar per hari, mengisi kekosongan dua saingannya yang sudah mati, The London Paper dan London Lite.
Namun, langkah itu tidak membuat pengiklan Evening Standard meningkat. Soalnya, banyak pengiklan lebih tertarik memasang iklan di koran yang bersegmentasi kelompok pembaca tertentu daripada koran yang memiliki jumlah pembaca besar.
Untuk menyiasatinya, Lebedev meyakinkan pengiklan bahwa Evening Standard memiliki kualitas jurnalistik yang baik, sesuatu yang bukan merupakan ciri koran gratis di Inggris. Lebedev pun memasang Geordie Greig sebagai editor baru untuk menaikkan kualitas Evening Standard. Greig adalah editor majalah Conde Nast dan Tatler.
Bersama anaknya, Evgeny, Lebedev juga menguasai tiga media lain di Inggris, yakni The Independent, The Independent on Sunday, dan I Newspaper.
Di Rusia, Lebedev berduet bisnis dengan mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev di koran Novaya Gazeta. Ia punya saham mayoritas di sana. Novaya Gazeta adalah surat kabar Rusia yang terbit di Moskow dan beberapa daerah di Negeri Beruang Merah. Surat kabar yang terbit setiap Senin, Rabu, dan Jumat ini dikenal dengan liputan kritis dan investigasi bidang politik dan sosial. Sejak 2001 sampai 2009, empat wartawan koran ini tewas dibunuh.
(Bersambung)