Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Menteri luar negeri Rusia mengatakan pada pertemuan perlucutan senjata Jenewa pada hari Selasa bahwa Kyiv telah berusaha untuk memperoleh senjata nuklir, menyebut ini bahaya nyata yang perlu dicegah.
"Ukraina masih memiliki teknologi Soviet dan sarana pengiriman senjata semacam itu," kata Sergei Lavrov kepada Konferensi Perlucutan Senjata yang berbasis di Jenewa dalam pidato yang direkam sebelumnya.
"Kita tidak bisa gagal untuk menanggapi bahaya nyata ini," ucapnya seperti dilansir Reuters, Selasa (1/3).
Baca Juga: Ini Sentimen yang Menyokong Pergerakan Rupiah pada Perdagangan Hari Ini (1/3)
Dia menyampaikan pidatonya di hadapan sejumlah diplomat karena banyak diplomat termasuk Prancis dan Inggris melakukan aksi walk-out untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina.
Mereka berdiri melingkar di luar pertemuan selama pidato Lavrov, sambil memegang bendera Ukraina.
Lavrov seharusnya menghadiri sesi itu secara langsung tetapi kunjungan itu dibatalkan, dengan Rusia menuduh negara-negara Uni Eropa yang tidak dikenal memblokir jalur penerbangannya.
Baca Juga: Rusia-Ukraina Jalin Komunikasi, Bursa Asia Kompak Menghijau Pada Selasa (1/3)
Pada pertemuan yang sama, menteri luar negeri Ukraina menuduh Rusia melakukan kejahatan perang melalui penembakan di negaranya dan menyerukan pertemuan khusus untuk membahas agresi Rusia dan senjata pemusnah massal.
Sebelumnya dalam sesi tersebut, presiden mengorganisir satu menit mengheningkan cipta untuk para korban pertempuran di Ukraina.