kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri PUPR teken MoU dengan PM China terkait hibah dua waduk


Senin, 07 Mei 2018 / 17:24 WIB
Menteri PUPR teken MoU dengan PM China terkait hibah dua waduk
ILUSTRASI. Kunjungan PM China


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RTT) terkait dua waduk yang ada di tanah air.

Kedua waduk tersebut adalah waduk Jenalata dan Riam Kiwa. Basuki menjelaskan, proyek kedua waduk itu merupakan hibah dari RTT. "Hibah dari mereka (RTT) itu keseluruhannya sekitar Rp 260 miliar tapi nilai untuk kedua waduk ini saya tidak hafal, kecil kok," ungkap Basuki saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (7/5)

Pun Basuki menyampaikan, MoU itu hanya baru sebatas desain final waduk saja. Sementara pengerjaannya masih belum bisa dipastikan kapan. Asal tahu saja, waduk yang dimaksud adalah Jenalata di Sulawesi Tenggara dan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.

"Jenelata cukup besar, irigasi 22.000 ha, PLTA 1x20 MW, kalau yang Riam Kiwa kecil karena air baku, ada irigasinya gak terlalu besar, di bawah 5.000 ha. Air bakunya untuk Banjarmasin," jelas Basuki.

Namun yang pasti, desain untuk kedua waduk ini akan diselesaikan tahun ini. Tapi, ia menegaskan kedua waduk ini tidak masuk dalam proyek strategis nasional. "Nanti, karena tidak dikejar kaya 49 waduk lainnya," tutup dia.

Sekadar tahu saja, selain MoU itu, Indonesia juga melakukan penandatanganan MoU di bidang ekonomi tengang promosi kerja sama koridor pembangunan ekonomi komprehensif regional. MoU itu ditandatangani oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dan Ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan nasional China.

Dalam hal ini, Perdana Menteri RTT Li Keqiang mengatakan, akan mendorong pengusaha Tiongkok untuk berinvestasi di empat koridor ekonomi itu. Adapun diketahui empat koridor ekonomi di Indonesia itu memiliki nilai investasi mencapai total US$ 51,930 miliar.

Koridor pertama adalah pembangunan infrastruktur, Kuala Namu Aerocity, dan kawasan industri di Sumatera Utara. Yang kedua, pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri KIPI Tanah Kuning di Kalimantan Utara.

Koridor ketiga, pembangunan Bandar Udara Internasional Lembeh, kawasan wisata Likupang, dan kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara. Koridor keempat, pembangunan techno park dan jalan tol di Bali.

Namun sayangnya Luhut enggan mengatakan secara detail terkait MoU itu. Tapi ia berjanji akan menjelaskannya pada esok hari. "Besok pagi saya akan jelaskan secara detail," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×