Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Yudho Winarto
LONDON. Bulan Juli belum usai, Namun aksi korporasi seperti akuisisi, merger, spin off maupun joint venture masih ramai. Pada kuartal ketiga tahun ini, nilai transaksi aksi korporasi itu diprediksi bisa mencapai lebih dari US$ 1 triliun.
Di awal kuartal ketiga ini, penawaran global senilai US$ 406 telah diumumkan, termasuk US$ 170 miliar di pekan terakhir.
Jika akuisisi, merger, spin off dan joint venture semakin semarak sampai akhir kuartal III nanti, nilai transaksinya akan memecahkan rekor di musim panas lima tahun lalu. Pada September 2007, nilai penawaran akuisisi, merger, spin off dan joint venture mencapai US$ 933,4 miliar.
Sejauh ini, akuisisi paling besar adalah pembelian perusahaan asuransi kesehatan Amerika Serikat (AS) Anthem Inc oleh Cigna Corp senilai US$ 48,4 miliar. Aksi korporasi jumbo lainnya adalah pembelian perusahaan obat generik Allergan Plc oleh produsen obat asal Israel, Teva Pharmaceuticals Industries Ltd.
"Merger dan akuisisi telah menjadi pilihan pertama untuk pertumbuhan bisnis di masa depan," kata Pip McCrostie, Global Vice Chair of Transaction Advisory Services di Ernst & Young seperti ditulis Bloomberg, kemarin.
Penawaran baru
Beberapa aksi korporasi lain yang baru muncul adalah rencana Honeywell International Inc yang ingin meminang unit Elster milik Melrose Industries Plc senilai US$ 5,1 miliar.
"Pengumuman ini cukup bagus dan menekankan agresifitas CEO Honeywell ave Cote untuk merger dan akuisisi," ujar Deane Dray, analis RBC Capital Markets LLC.
HeidelbergCement AG juga berencana mencaplok rivalnya Italcementi SpA. Nilai transaksi diprediksi mencapai US$ 4,1 miliar. Perusahaan asal Jerman tersebut akan membeli 45% saham produsen semen terbesar dunia dalam bentuk saham dan tunai.
Penawaran lainnya di minggu ini adalah kelompok asuransi asal Swiss Zurich Insurance Group menimbang untuk membeli RSA Insurance Group Plc senilai US$ 8,9 miliar.
Sesuai tren tahunan, booming transaksi merger dan akuisisi tak bakal awet. Kesepakatan transaksi bisnis cenderung melambat di bulan Agustus terutama di wilayah Eropa dan AS. Penyebabnya, banyak bankir dan eksekutif mengambil liburan musim panas. Transaksi bisnis kembali semarak setelah hari buruh yang jatuh awal September nanti.
Namun, Goldman Sachs Group Inc meyakini, aksi korporasi masih melaju kencang. "Transaksi akan terus tumbuh," kata Gregg Lemkau, analis Goldman.
