Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Pemerintah Mesir tengah mempercepat pengembangan jaringan kereta api nasional sebagai bagian dari ambisi besar untuk mengintegrasikan diri dalam jalur perdagangan Asia-Eropa.
Salah satu rencana strategis yang masih tertunda adalah pembangunan jembatan penghubung ke Arab Saudi yang telah lama dibahas.
Menteri Transportasi Mesir, Kamel al-Wazir mengungkapkan bahwa pihaknya telah memperluas jaringan kereta api melalui tujuh koridor utama, termasuk tiga jalur kereta cepat yang akan menghubungkan Pelabuhan Sokhna di Laut Merah dengan Laut Tengah di Alexandria, serta ke Aswan di selatan.
Baca Juga: Terungkap! Kucing Modern Mungkin Lahir dari Ritual Pengorbanan di Mesir Kuno
“Perencanaan pembangunan jembatan antara Mesir dan Arab Saudi telah rampung, dan kami siap membangunnya kapan saja, baik dalam bentuk jembatan maupun terowongan,” ujar Wazir kepada Reuters dalam konferensi ekonomi yang digelar Kamar Dagang Amerika di Mesir, Minggu (25/5).
Namun, sambung Wazir, konektivitas saat ini masih mengandalkan jalur laut melalui Arab Bridge Maritime Co., yang mengoperasikan 13 kapal pengangkut kargo antara Mesir, Arab Saudi, dan Yordania.
Gagasan jembatan penghubung ini pertama kali diumumkan oleh Raja Salman dari Arab Saudi saat berkunjung ke Mesir pada 2016.
Proyek ini juga dirancang untuk melengkapi pengembangan mega-proyek NEOM di wilayah Laut Merah yang sedang dibangun Arab Saudi.
Baca Juga: Masih Ada Waktu, Ini Jadwal Seleksi Beasiswa Kuliah di Al Azhar Mesir dari Kemenag
Infrastruktur Pelabuhan dan Kawasan Warisan Budaya
Pemerintah Mesir juga tengah mengembangkan sejumlah pelabuhan di pesisir Laut Tengah untuk mendukung efisiensi rantai pasok logistik jalur timur-barat.
Di tengah gencarnya ekspansi, Mesir memastikan proyek infrastruktur ini tetap memperhatikan kelestarian situs sejarah.
Menurut Wazir, jalur kereta cepat menuju selatan Mesir akan melewati sisi gurun dekat kompleks piramida di Giza, sekaligus memberikan akses ke situs wisata tersebut.
Sementara itu, rute yang sebelumnya dirancang melewati kawasan Abydos, lokasi makam firaun pertama Mesir yang berusia 5.000 tahun telah dialihkan ke atas dataran tinggi agar tidak mengganggu situs arkeologi.
Baca Juga: Produk Kelapa Parut Kering Indonesia Pikat Buyer Mesir
Kompetisi Regional
Inisiatif Mesir ini menempatkan negara tersebut dalam kompetisi regional dengan Israel dan Irak yang juga tengah membangun jaringan rel miliaran dolar untuk menghubungkan Asia dan Eropa. Sama seperti Mesir, rencana mereka mengandalkan kombinasi angkutan rel dan laut.
Upaya ini menjadi bagian dari transformasi besar kawasan Timur Tengah dalam memposisikan diri sebagai simpul logistik strategis global, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik dan disrupsi rantai pasok internasional.