Reporter: Cipta Wahyana, Reuters | Editor: Cipta Wahyana
WASHINGTON.Sekelompok orang berpakaian hitam-hitam tampak berjalan beriringan melewat jalan-jalan di kampus Microsoft di Redmond, Washington, pertengahan September lalu. Sebuah mobil jenazah berwarna putih berjalan perlahan memimpin iring-iringan.
Siapa gerangan tokoh Microsoft yang meninggal? Jangan salah, ini bukan upacara pemakaman karyawan atau bos Microsoft. Para karyawan Microsoft tengah berjalan menuju upacara pemakanam "musuh bersama" mereka, yakni iPhone.Tandanya, di belakangan mobil jenazah itu, beberapa orang tampak mengusung replika iPhone berukuran cukup besar.
Tentu bukan tanpa alasan jika para karyawan Microsoft nekad menggelar aksi teatrikal tersebut. Aksi unik itu menandai selesainya pembuatan Windows Phone 7 (WP7), sistem operasi ponsel terbaru Microsoft. Para karyawan Microsoft sangat berharap karya terbaru mereka itu bisa menggusur atau bahkan mengubur iPhone dan juga sistem operasi Android bikinan Google.
Microsoft berencana merilis WP7 secara resmi pada 11 Oktober mendatang. Selanjutnya, handset yang menggunakan sistem operasi ini akan mulai masuk pasar pada bulan November 2010. Beberapa produsen seperti Samsung, LG, dan HTC Corp telah siap memproduksi ponsel berbasis WP7 tersebut.
Banyak analis berpendapat, peluncuran WP7 menjadi peluang terakhir Microsoft untuk mengejar Apple dan Google yang telah mengusaha pasar sistem operasi ponsel pintar (smartphone) dalam beberapa tahun terakhir.
Microsoft tertinggal jauh
Sejak lama, para analis memang heran menyaksikan bagaimana Microsoft dan Windows Mobile-nya tersingkir dari persaingan sistem operasi smartphone. Menurut data riset comScore, saat ini, Microsoft menguasai pangsa pasar kurang dari 12% di segmen sistem operasi smartphone. Ini artinya, mereka berada di urutan keempat setelah BlackBerry buatan Research in Motion (RIM), Apple, dan Google.
Tergusurnya Microsoft di pasar ponsel dan keterlambatan mereka mengantisipasi kemunculan produk baru seperti iPad telah membuat harga saham Microsoft terjun bebas. Tahun ini saja, saham Microsoft telah anjlok 20%.
Jadi, apakah produk baru ini akan berhasil? Tentu saja, konsumen di seluruh dunia yang akan menentukan.
Yang jelas, "Produk ini harus istimewa, tidak cukup jika hanya memiliki fasilitas yang sama dengan produk yang sudah ada di pasar saat ini," ujar Bryan Keane, analis Alpine Mutual Funds.
Jika kita cermati prototipe WP7 yang sempat ditunjukkan karyawan Microsoft, tampaknya, sistem operasi baru ini memang jauh lebih canggih dari generasi sebelumnya. Selain fitur touchscreen, software baru ini juga terintegrasi dengan software pemutar musik Zune bikinan Microsoft.
Tapi, selain fitur produk, agar sukses, Microsoft juga harus memperoleh dukungan penuh dari para produsen ponsel. Masalahnya, baik Samsung, LG, maupun HTC telah menawarkan produk berbasis Android. "Kita akan melihat seberapa besar dukungan vendor ponsel kepada Microsoft sebab inilah yang membuat Android sukses. Tapi, jika sudah ada iPhone dan ponsel berbasis Android, apakah kita masih butuh ponsel lain?", ujar Keane.