Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester United terus melakukan restrukturisasi besar-besaran di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe.
Salah satu langkah terbarunya adalah mengangkat Christopher Vivell sebagai Direktur Rekrutmen penuh waktu, setelah sebelumnya ia hanya dikontrak dalam jangka pendek pada tahun lalu.
Peran Strategis Christopher Vivell dalam Struktur Baru United
Vivell, yang berusia 38 tahun, kini telah menandatangani kontrak multi-tahun dengan klub. Berdasarkan laporan dari The Athletic, ia akan memimpin operasi rekrutmen global, struktur pencarian bakat, serta pengembangan talenta muda di Old Trafford.
Dengan pengalaman sebelumnya di Chelsea dan Red Bull Leipzig, Vivell diharapkan mampu membawa pendekatan modern dalam strategi rekrutmen United. Ia akan bekerja langsung di bawah Direktur Teknik Jason Wilcox, yang kini memiliki tanggung jawab lebih besar setelah kepergian Dan Ashworth dari posisi Direktur Olahraga.
Baca Juga: PSSI Tunjuk Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis, Ini Profilnya
Reformasi Besar-Besaran dalam Rekrutmen Pemain
Manchester United berada dalam masa transisi besar di bawah kendali Sir Jim Ratcliffe dan INEOS. Salah satu fokus utama perubahan ini adalah di sektor rekrutmen, yang juga menjadi area terdampak dari pengurangan 200 karyawan yang diumumkan sebelumnya.
Menurut laporan, struktur kepemanduan bakat United akan mengalami perombakan total. Klub yang sebelumnya memiliki sekitar 140 pencari bakat kini akan mengadopsi sistem yang lebih ramping dan efisien. Vivell akan bertanggung jawab atas optimalisasi sistem ini, memastikan bahwa proses perekrutan menjadi lebih selektif dan berbasis data.
Salah satu bukti keberhasilan Vivell dalam rekrutmen adalah perannya dalam mendatangkan Sekou Kone, gelandang muda berbakat yang direkrut Manchester United tahun lalu. Dengan anggaran yang lebih terbatas, Vivell akan menghadapi tantangan besar dalam menemukan talenta berkualitas tanpa membebani keuangan klub.
Strategi Transfer Manchester United di Bawah Kepemimpinan Ruben Amorim
Manajer anyar Ruben Amorim telah mengisyaratkan bahwa Manchester United harus menjual pemain sebelum bisa melakukan pembelian. Situasi keuangan klub yang sulit membuat strategi transfer lebih berhati-hati.
Vivell diprediksi akan memainkan peran kunci dalam menyusun strategi transfer musim panas mendatang. Ia harus memastikan bahwa setiap rekrutan baru tidak hanya memiliki kualitas tinggi, tetapi juga mampu memberikan dampak finansial yang positif bagi klub.
Selain itu, Sir Jim Ratcliffe telah menekankan bahwa setiap pembelian pemain harus memberikan dampak signifikan terhadap kesuksesan finansial klub. Oleh karena itu, tekanan besar akan ada pada Vivell untuk mengidentifikasi pemain yang tidak hanya kompetitif di lapangan, tetapi juga memiliki nilai investasi jangka panjang.
Baca Juga: PSSI Pecat Indra Sjafri dari Kursi Pelatih Kepala Timnas U-20
Pernyataan CEO Manchester United tentang Reformasi Klub
CEO Manchester United, Omar Berrada, menegaskan bahwa restrukturisasi besar-besaran ini bertujuan untuk menjadikan klub lebih ramping, gesit, dan berkelanjutan secara finansial.
"Kami telah mengalami kerugian selama lima tahun berturut-turut, dan ini tidak bisa terus berlanjut. Prioritas utama kami adalah mencapai kesuksesan di lapangan serta meningkatkan fasilitas klub. Kami tidak dapat berinvestasi pada kedua aspek ini jika kami terus mengalami kerugian," ujar Berrada.
Langkah-langkah efisiensi ini diharapkan dapat membawa Manchester United kembali ke jalur kesuksesan, baik dalam aspek kompetitif maupun finansial. Dengan struktur yang lebih jelas dan efisien, United kini dalam posisi yang lebih kuat untuk bersaing dengan klub-klub top Eropa sambil tetap mematuhi regulasi UEFA dan Premier League.