Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Republik Afrika Tengah baru saja mencatat sejarah sebagai negara pertama di dunia yang meluncurkan meme coin nasional, sebuah langkah yang diklaim bertujuan untuk memperkuat persatuan nasional dan mendorong pembangunan ekonomi.
Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Presiden Faustin-Archange Touadéra melalui platform X pada 10 Februari.
Namun, peluncuran ini memicu reaksi beragam dari publik, termasuk dugaan bahwa akun presiden telah diretas.
Untuk meredam spekulasi, Presiden Touadéra merilis video lanjutan yang menegaskan komitmen negaranya terhadap teknologi blockchain, serta mengingatkan bahwa RAT adalah negara kedua di dunia setelah El Salvador yang mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2022.
Baca Juga: Industri Kripto di 2025 Diperkirakan Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
Meskipun kaya akan sumber daya mineral, Republik Afrika Tengah tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Dengan strategi ini, pemerintah berharap sektor cryptocurrency dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, muncul berbagai pertanyaan tentang keaslian dan transparansi proyek ini.
Keabsahan Meme Coin Republik Afrika Tengah Dipertanyakan
Sejak diumumkan, keaslian Central African Republic Meme (CAR) menjadi perdebatan di komunitas kripto global. Hal ini disebabkan oleh maraknya kasus peretasan akun tokoh publik untuk mempromosikan proyek meme coin palsu.
Beberapa contoh kasus terbaru termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan pesepak bola Prancis Kylian Mbappé, yang akun media sosialnya diretas untuk mempromosikan token tanpa legitimasi yang jelas.
Sebagai langkah lanjutan, Presiden Touadéra mengumumkan pembuatan akun khusus di platform X untuk memberikan pembaruan terkait token CAR. Namun, akun tersebut justru dihapus oleh platform media sosial, menambah kebingungan di kalangan investor dan komunitas blockchain.
Selain itu, ada kejanggalan dalam aspek teknis proyek ini. Yokai Ryujin, pendiri proyek kripto UnrevealedXYZ, mengungkapkan bahwa domain resmi CAR meme coin terdaftar melalui Namecheap hanya tiga hari sebelum pengumuman resmi—sebuah langkah yang tidak biasa untuk proyek yang diklaim sebagai inisiatif pemerintah.
Baca Juga: Transaksi Pedagang Kripto Bertumbuh di Awal Tahun
Tidak lama setelahnya, Namecheap menonaktifkan domain tersebut dengan alasan penyalahgunaan layanan.
Kebingungan semakin bertambah ketika berbagai meme coin lain dengan nama serupa bermunculan di pasar, membuat sulit bagi investor untuk membedakan antara proyek yang sah dan yang sekadar meniru.
Dinamika Meme Coin dan Tren Global
Fenomena peluncuran meme coin oleh entitas nasional masih sangat jarang terjadi. Namun, tren ini mendapat sorotan setelah mantan Presiden AS Donald Trump meluncurkan token resminya, Official Trump (TRUMP), bersama Melania Trump, hanya beberapa jam sebelum pelantikannya pada akhir Januari.
Langkah Trump menuai kritik tajam karena dianggap bertentangan dengan janji kampanyenya yang menekankan adopsi Bitcoin sebagai cadangan strategis AS. Ini semakin memperkuat pandangan skeptis terhadap proyek-proyek meme coin politik, yang sering kali dianggap lebih bersifat spekulatif ketimbang memiliki nilai fundamental yang jelas.
Analisis Harga CAR: Lonjakan Awal dan Tren Pump-and-Dump
Peluncuran CAR menarik perhatian besar di awal, tetapi pola pergerakan harga token ini menunjukkan karakteristik pump-and-dump, di mana harga melonjak drastis sebelum akhirnya mengalami koreksi tajam.
Baca Juga: Exchange Kripto: Pengawasan Aset Kripto Pindah ke OJK Tingkatkan Transaksi & Investor
Saat ini, harga CAR berada di US$0,144, turun sekitar 81% dari harga puncaknya yang hampir menyentuh US$1. Kapitalisasi pasar token ini sempat mencapai US$176 juta, namun anjlok dalam waktu singkat.
Terlepas dari dukungan politik yang diberikan oleh Presiden Touadéra, CAR tetap berisiko tinggi, terutama karena sifat volatilitas ekstrim yang umum terjadi pada meme coin. Investor pun mempertanyakan apakah proyek ini benar-benar memiliki strategi jangka panjang atau sekadar mengikuti tren spekulatif.
