kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obama desak kongres terkait pajak


Senin, 31 Oktober 2011 / 15:35 WIB
Obama desak kongres terkait pajak
ILUSTRASI. Truk pengangkut tanah melintas di proyek pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020). Proyek strategis nasional tersebut ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun.


Reporter: Sam Cahyadi, Reuters |

WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendesak Kongres untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) lapangan kerja US$ 447 miliar.

Obama mengatakan, orang kaya di AS semakin kaya saat sebagian besar warga AS harus berjuang untuk melanjutkan hidup. "Partai Republik di Kongres tidak memberikan perhatian soal ini," kata Obama dalam pidato radio mingguan dan laman internet, Sabtu (29/10).

Dalam RUU lapangan kerja tersebut, Obama mengusulkan kenaikan pajak bagi warga Amerika yang berpenghasilan lebih dari US$ 1 juta per tahun. Sementara warga kelas menengah serta usaha kecil dan menengah (UKM) akan membayar pajak lebih sedikit. Obama berharap dengan kenaikan pajak orang kaya, maka pemerintah bisa menciptakan lapangan kerja lebih besar lagi warga Amerika.

Dia menambahkan, seperti dikutip Voice of America, Republik mendukung usulan serupa di masa lalu. Kali ini mereka menolak karena mereka sedang bermain politik. Menurut Republik, Obama yang harus meyakinkan para pemilih. Obama harus memiliki rencana yang lebih baik untuk mengurangi tingkat pengangguran 9,1% dibandingkan Partai Republik yang akan ia lawan dalam pemilihan presiden tahun depan.

Obama mencoba menyebarkan inisiatif kerja yang lebih kecil sepanjang minggu untuk menunjukkan bahwa ia berusaha untuk merangsang pertumbuhan. Mengutip sebuah laporan Kantor Anggaran Kongres, pekan ini, yang menemukan bukti bahwa pendapatan dari 1% orang terkaya AS naik tiga kali lipat sejak 1979 hingga 2007.

Obama mengatakan kebanyakan orang Amerika setuju dengan pandangannya tentang masalah tersebut. "Di negara ini, kita tidak iri terhadap kekayaan atau kesuksesan seseorang. Kami merayakannya. Tapi, Amerika lebih baik bila semua orang memiliki kesempatan untuk bergerak maju, tidak hanya mereka yang memiliki pendapatan paling besar," ujarnya.

Lawan politik Obama balik menyerang. Partai Republik mengatakan, pernyataan Obama itu sebagai upaya meningkatkan dukungan menjelang pemilihan presiden AS tahun depan. "Politik dan pesimisme tidak akan mengembalikan Amerika kembali ke jalur yang benar," kata Bobby Schilling, anggota Kongres dari Partai Republik.

Menurut kubu Republik, usulan stimulus Obama tersebut tidak akan berhasil menciptakan lapangan kerja. "Partai Republik memiliki usulan lapangan kerja, yang didukung beberapa anggota Kongres bipartisan. Tapi, masih tertahan di Senat," tukas Schilling.

Hal itu merujuk pada 15 usulan peningkatan lapangan kerja yang disetujui DPR yang dikuasai Republik, tapi tidak lolos dari Senat yang dikuasai kubu Demokrat. Gedung Putih mengatakan tak ada satu pun yang bisa meningkatkan pertumbuhan dalam jangka pendek.

Perusahaan riset swasta yang berbasis di St. Louis, Macroeconomic Advisers memprediksi, langkah-langkah Partai Republik akan menguntungkan perekonomian untuk jangka panjang dengan mengubah insentif bagi orang untuk bekerja dan berinvestasi. Sementara usulan stimulus Obama jika sepenuhnya berjalan, akan meningkatkan output ekonomi AS sedikit lebih besar dari 1% pada tahun 2012 dan menciptakan sekitar 1,3 juta lapangan kerja. n



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×