kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Olimpiade Tokyo terancam batal karena lonjakan kasus corona di Jepang


Jumat, 16 April 2021 / 22:20 WIB
Olimpiade Tokyo terancam batal karena lonjakan kasus corona di Jepang


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Olimpiade Tokyo 2020 terancam batal karena kasus corona di Jepang terus melonjak. Padahal Jepang masih menginginkan pekan olahraga akbar tersebut bisa tetap dilaksanakan pada tahun ini. 

Dilansir dari Reuters, Jumat (16/4), pemerintah akan memperluas langkah darurat di 10 wilayah saat gelombang infeksi keempat menyebar. Akibat kebijakan tersebut memunculkan keraguan apakah olimpiade dapat diadakan di Tokyo dalam waktu kurang dari 100 hari. 

"Kami tidak berpikir untuk membatalkan Olimpiade. Tapi kami akan terus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menerapkan aturan keselamatan secara menyeluruh yang akan membuat orang merasa aman sepenuhnya," jelas Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto. 

Baca Juga: Naik 5 hari beruntun, harga minyak mentah tembus di atas US$ 67 per barel

Sebelumnya, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura menyatakan, bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menambah wilayah darurat sebagai pengendalian penularan seperti daerah Aichi, Kanagawa, Saitama, dan Chiba. Kemudian enam wilayah lain yang sudah di bawah kendali penularan termasuk kota Tokyo dan Osaka.

Kasus corona di Jepang telah memasuki gelombang keempat. Bahkan kasus harian di Osaka mencapai rekor 1.208 pada Kamis lalu karena didorong penyebaran virus corona varian Inggris yang ganas. Infeksi baru ikut naik menjadi 729 di Tokyo, terbesar sejak awal Februari ketika sebagian besar negara berada dalam keadaan darurat.

Seorang pejabat senior partai yang berkuasa menegaskan, opsi pembatalan Olimpiade tetap menjadi pilihan jika situasi menjadi terlalu mengerikan. Sementara Pejabat Olimpiade mengatakan, penundaan lebih lanjut tidak mungkin dilakukan.

Para ahli kesehatan menyatakan, mengadakan olimpiade tahun ini dinilai terlalu berisiko. Kondisi ini semakin diperburuk oleh pelaksanaan program inokulasi Jepang yang relatif lambat. Program ini dimulai Februari lalu untuk menggunakan vaksin impor.

Baca Juga: China tantang pejabat Jepang minum air limbah Fukushima untuk membuktikan keamanannya

Akibatnya, Jepang menunjukkan kinerja yang buruk dalam menahan penularan virus, bersama dengan kapasitas pengujian yang terbatas dan peluncuran vaksinasi yang lambat, menurut komentar para ahli kesehatan yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada hari Rabu. 

"Rencana untuk mengadakan pertandingan Olimpiade dan paralimpiade musim panas ini harus dipertimbangkan kembali sebagai masalah yang mendesak," tulis penulis utama Kazuki Shimizu dari London School of Economics.




TERBARU

[X]
×