Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Nilai lahan kosong di pinggiran Manila mendadak melonjak 25.000%, mengubah angka biasa menjadi miliaran dolar. Kenaikan fantastis itu terjadi setelah Manuel Villar, orang terkaya di Filipina, memindahkan aset lahan miliknya dari satu entitas perusahaan ke entitas lain di bawah grup bisnisnya.
Dalam laporan keuangan, nilai lahan tersebut melambung dari hanya US$ 93 juta menjadi US$ 23,3 miliar, sebelum akhirnya harus diturunkan kembali 99%.
Melansir The Edge Malaysia, Jumat (17/10/2025), langkah tersebut membuat geger pasar modal Filipina. Otoritas bursa langsung menghentikan perdagangan saham Golden MV Holdings Inc, perusahaan publik milik Villar yang melaporkan kenaikan nilai fantastis itu.
Regulator keuangan dan auditor juga membuka penyelidikan terhadap transaksi yang dinilai tidak lazim.
Baca Juga: Menakar Peluang para Orang Kaya Indonesia Pindahkan Aset ke Luar Negeri
“Memindahkan keuntungan antar perusahaan dalam satu grup itu sah-sah saja, tetapi alasan di balik transaksi ini tidak jelas dan menimbulkan banyak pertanyaan,” ujar Miguel Angel Minutti-Meza, Ketua Departemen Akuntansi di Herbert Business School, University of Miami.
Hingga lima bulan setelahnya, saham Golden MV masih belum kembali diperdagangkan. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Filipina mewajibkan perusahaan menyampaikan laporan keuangan auditan yang mencakup transaksi lahan tersebut sebelum perdagangan dibuka kembali.
Golden MV mengaku tidak melanggar aturan dan sedang menunggu proses audit selesai.
Kasus ini menyoroti kembali gurita bisnis Villar yang telah mengantarnya dari kehidupan miskin di Tondo menjadi taipan properti dengan kekayaan mencapai US$ 22,9 miliar versi Bloomberg Billionaires Index.
Golden MV, yang dikenal sebagai pengembang taman pemakaman dan perumahan murah dengan pendapatan tahunan di bawah US$ 100 juta, sempat diperdagangkan dengan valuasi lebih dari 1.000 kali laba bersihnya. Villar dan afiliasinya menguasai 89% saham perusahaan tersebut.
Baca Juga: 7 Tanda Anda Meningkat dari Kelas Pekerja Menjadi Orang Kaya Menurut Psikologi
SEC telah menjatuhkan denda kepada direksi dan manajemen Golden MV karena terlambat menyampaikan laporan keuangan, bahkan mempertimbangkan tuntutan pidana. Golden MV mengajukan banding dan menyalahkan “proses audit eksternal yang berlarut-larut” sebagai penyebab keterlambatan.
Pusat Proyek Raksasa Villar City
Lahan yang memicu kontroversi tersebut terletak di jantung proyek Villar City, mega proyek properti yang digagas sang miliarder dua tahun lalu.
Area seluas 366 hektare itu berada di selatan Manila dan menjadi bagian dari rencana ambisius Villar untuk mengubah kawasan seluas separuh Manhattan menjadi pusat baru ibu kota Filipina.
Proyek itu dirancang mencakup universitas, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, serta kawasan hunian yang ditargetkan mampu menaikkan jumlah penduduk dari dua juta menjadi sembilan juta orang.
Latar belakang Villar sendiri sarat kisah inspiratif: lahir di keluarga sederhana di kawasan pelabuhan Tondo, ia membantu keluarganya berjualan ikan dan udang demi membiayai sekolah.
Baca Juga: Ini 7 Pola Pikir Orang Kaya yang Bisa Mengubah Hidup Anda
Setelah meraih gelar MBA dari University of the Philippines, ia memulai usaha pengangkutan pasir dan batu yang kemudian berkembang menjadi bisnis perumahan.
Golden MV yang didirikannya pada 1982 awalnya fokus pada taman pemakaman dan perumahan terjangkau, sebelum merambah ke sektor perbankan, ritel, dan supermarket.
Namun, transaksi lahan senilai US$ 93 juta pada September 2024 mengubah citra perusahaan itu secara drastis. Hanya enam bulan kemudian, laporan keuangan Golden MV menampilkan lonjakan nilai lahan menjadi US$ 23,3 miliar melalui metode fair value accounting, yang mendongkrak laba bersih perusahaan menjadi US$ 17,2 miliar bahkan menyalip laba tahunan raksasa global seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley.
Meski secara teori penilaian berdasarkan “nilai wajar” bisa diterapkan, banyak pihak menilai lonjakan tersebut tidak realistis.
“Dari sisi teknis akuntansi mungkin sah, tapi secara bisnis sulit diterima,” kata Wilson Tan, Ketua Philippine Financial and Sustainability Reporting Standards Council.
Perusahaan penilai aset EValue Phils, Inc diketahui membantu Golden MV melakukan penilaian lahan, namun auditor independen dari jaringan Grant Thornton menolak memberikan persetujuan. Audit pun tersendat, membuat laporan keuangan 2024 dan dua kuartal pertama 2025 tertunda.
Baca Juga: 10 Tanda Anda Meningkat dari Kelas Menengah Menjadi Orang Kaya, Apa Saja?
Akhirnya, Golden MV sepakat menurunkan kembali nilai lahan menjadi US$ 148 juta, hanya sedikit lebih tinggi dari harga pembelian awal.
SEC menilai langkah perusahaan merilis laporan keuangan tanpa audit menunjukkan “pengabaian terhadap kewajiban regulasi”. Otoritas pun menjatuhkan denda sebesar US$ 400.000 dan biaya tambahan harian hingga laporan lengkap diserahkan.
Ketua SEC, Francis Lim, menegaskan bahwa integritas pasar harus dijaga tanpa pandang bulu.
“Kalau kita mulai membiarkan aturan dilonggarkan hanya karena yang terlibat adalah orang berkuasa, maka integritas pasar modal kita selamanya hanya akan jadi mimpi,” ujarnya.
Sampai kini, Golden MV yang tengah mengganti nama menjadi Villar Land, belum mengumumkan kapan laporan keuangan auditannya akan dirilis. Investor pun masih menunggu kejelasan, sementara reputasi sang miliarder terus disorot tajam.