Sumber: BBC | Editor: Dikky Setiawan
LIVERPOOL. Klub sepak bola papan atas Liga Inggris, Liverpool, yang sahamnya dimiliki oleh dua pengusaha asal Amerika Serikat Tom Hicks dan George Gillet, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah mencari investor asing.
Perwakilan Liverpool di Amerika dalam sebuah pernyataan bersamanya, mengatakan, bahwa langkah tersebut baru pada tahap awal. Dengan kata lain, saat ini pemegang saham Liverpool belum melakukan kesepakatan dengan pihak manapun.
Pengumuman pencarian investor asing itu terjadi sehari setelah Pangeran Arab Saudi mengonfirmasi bahwa dirinya sedang mencari salah satu klub untuk dibeli sebagian sahamnya.
Pangeran Faisal bin Fahd bin Abdullah al-Saud, mengatakan, dia bersedia membayar seharga 200 juta poundsterling hingga 350 juta poundsterling untuk membeli 50% saham sebuah klub sepak bola.
Angka yang diajukan Pangeran Faisal itu lebih tinggi dari uang yang dibayarkan Hicks dan Gillet sebesar 174 poundsterling ketika mengambil alih seluruh saham Liverpool pada 2007 lalu.
Mendirikan sekolah sepak bola
Pangeran Faisal, yang menyaksikan Liverpool bermain ketika menjamu klub Hull City pada Sabtu lalu, mengatakan kepada surat kabar Saudi Al-Riyadh Senin kemarin, bahwa kesepakatan itu akan "segera disimpulkan". Dalam pertandingan tersebut, Liverpool memang menunjukkan kepekerkasaannya dengan 'membantai' Hull 6-1.
"Jika kita menyelesaikan kesepakatan, itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa karena Liverpool adalah salah satu klub terbaik dan terkenal, baik di Inggris maupun seluruh dunia," kata Pangeran.
Minat investor Arab Saudi itu muncul setelah sebuah dokumen yang dibocorkan menunjukkan bahwa sejak Maret Liverpool telah berusaha untuk menarik investor baru dengan imbalan saham di klub Anfield.
Minat sang pangeran untuk membeli setengah dari saham Liverpool juga datang setelah perusahaan investasi olahraga F6 milik Pangeran Faisal mengonfirmasi pada Senin lalu, bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Gillet untuk mendirikan empat sekolah sepak bola, dua di antaranya di Arab Saudi dan dua sekolah lainnya di Afrika Utara.
