Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Citigroup optimistis bisa membukukan peningkatan pendapatan sebanyak 1,8% hingga 3% di sepanjang tahun 2024 usai mengurangi jumlah karyawan.
Mengutip Reuters, Kamis (11/4), Citi memperkirakan bisa membukukan pendapatan sebesar US$ 80 miliar hingga US$ 81 miliar. Jumlah pendapatan ini dinilai bisa diraih setelah bank tersebut mengurangi jumlah tenaga kerjanya sebanyak 7.000 karyawan.
Pada kuartal I-2024, Citi membukukan penurunan laba sebanyak 27%. Laba bersih Citi turun menjadi US$ 3,4 miliar, atau US$ 1,58 per saham dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Sementara pendapatan perbankan konsumen meningkat, namun unit tersebut juga menutupi potensi kerugian dari nasabah yang dapat gagal membayar pinjaman mereka. Pinjaman yang tidak sesuai di divisi kartu kredit naik 74% menjadi US$ 1,9 miliar.
Baca Juga: Sejumlah Bank Asing di Indonesia Membukukan Pertumbuhan Laba Mentereng
CEO Citigroup Jane Fraser menyampaikan terkait rencana lebih lanjut untuk membalikkan keadaan perusahaan dengan mengurangi birokrasi, mengurangi staf, dan fokus pada bisnis utama yang melayani beberapa perusahaan terbesar di dunia.
Perombakan ini bertujuan untuk membuat Citi lebih kompetitif dengan pesaingnya termasuk JPMorgan Chase dan Wells Fargo, di mana pendapatannya juga melebihi dari perkiraan.
"Sebagian besar PHK diselesaikan pada kuartal pertama tahun ini, sehingga dapat menghemat biaya sebesar US$ 1,5 miliar," kata Fraser kepada para analis melalui konferensi.
Adapun pemotongan tambahan dapat menghemat hingga US$ 2,5 miliar per tahun dalam jangka menengah. Citigroup masih berupaya untuk mengurangi operasinya di pasar seperti Rusia.
Meskipun pangsa pasar perbankan investasi Citi berada di bawah tingkat historis, pangsa pasar ini terus bertumbuh dan kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan munculnya kesepakatan di perusahaan layanan kesehatan, teknologi, dan keuangan.
