kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca final Piala Presiden, pengelola kantongi wajah perusak fasilitas GBK


Senin, 19 Februari 2018 / 13:07 WIB
Pasca final Piala Presiden, pengelola kantongi wajah perusak fasilitas GBK
ILUSTRASI. Suporter Persija Jakarta, The Jak Mania, memasuki lapangan seusai penyerahan piala kepada Persija Ja


Sumber: Kompas.com | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merenovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) serasa tidak dihargai. Pagar di dalam SUGBK Senayan, usai pertandingan antara Persija dan Bali United pada pertandingan final Piala Presiden pada Sabtu (17/2) ada yang rusak.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno, Winarto mengatakan, pihaknya telah mengantongi wajah-wajah oknum suporter yang merusak fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada pertandingan final Piala Presiden pada Sabtu lalu. Wajah-wajah oknum itu diketahui dari alat pendeteksi wajah yang dipasang di SUGBK.

"Semua data (oknum) yang dorong-dorong pintu juga ada semua, fotonya ada semua," ujar Winarto di kompleks GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/2).

Ia menyampaikan, pengelola GBK akan menyerahkan semua data itu kepada panitia penyelenggara Piala Presiden 2018 apabila dibutuhkan menempuh jalur hukum. Menurut Winarto, pihak yang berhak melaporkan perusak fasilitas SUGBK itu adalah panitia Piala Presiden. Sebab, panitia pertandingan tersebut adalah penanggung jawab acara dan telah memberikan uang jaminan Rp 1,5 miliar kepada pengelola GBK.

"Pengaduannya sebaiknya datang dari pelaksana pertandingan karena untuk pelaksana kepada GBK mereka sudah membayar (uang jaminan), mempertanggungjawabkannya, sehingga mungkin panitia yang akan melakukan tuntutan hukum kepada pelaku," katanya.

Dengan adanya insiden perusakan fasilitas SUGBK, ia mengimbau semua suporter sepak bola menonton setiap pertandingan dengan tertib dan turut menjaga fasilitas yang ada. Dia menyebut pengelola bisa saja memboikot perusak fasilitas SUGBK pada pertandingan-pertandingan berikutnya yang digelar di sana.

"Kami juga harus ada proses edukasi kepada publik, sosialisasi ke publik, langkahnya bisa sampai ke sana (boikot perusak fasilitas GBK)," ucapnya. 

Sejumlah fasilitas yang rusak pasca-final Piala Presiden yakni 7 segmen pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dengan area lapangan, pintu 7, pintu 9, engsel flip up sebuah kursi penonton yang sudah dipasang kembali, dan taman.

Adapun alat pendeteksi wajah yang dipasang di SUGBK merupakan hibah dari pemerintah Jepang. Hibah bernilai 500 juta yen atau setara Rp 59,5 miliar tersebut diberikan dengan skema Non Project Type Grant Aid (NPGA).

Hibah itu merupakan bentuk kerja sama pemberian bantuan sistem keamanan untuk SUGBK yang akan jadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018. (Nursita Sari)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pengelola Kantongi Wajah Perusak Fasilitas GBK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×