Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Perekonomian Singapura tumbuh lebih cepat dari estimasi pelaku pasar di kuartal I 2016.
Data yang dirilis Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menunjukkan, tingkat PDB Singapura tumbuh 0,2% dari kuartal sebelumnya.
Sebagai perbandingan, pada April lalu, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura memprediksi pertumbuhan stagnal di level nol persen. Sedangkan 12 analis yang disurvei Bloomberg meramal pertumbuhan sebesar 0,6%.
Singapura merupakan salah satu negara yang ekonominya paling rentan di Asia akibat melempemnya permintaan global. Pelemahan ekonomi dan penurunan harga mendorong bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya pada April.
"Outlook ekonomi Singapura sudah menunjukkan pelemahan sejak awal 2016, dengan prediksi pertumbuhan tahun ini hampir sama dengan 2015. Secara umum, outlook pertumbuhan ekonomi di negara maju juga menurun," demikian pernyataan Kementrian Perdagangan dan Industri Singapura.
Selain itu, pemerintah Singapura juga mempertahankan prediksi pertumbuhan 2016 di kisaran 1% hingga 3%. Sedangkan Badan Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan 1,8% untuk Singapura pada tahun ini dan 2,5% di 2017.
Sektor manufaktur tumbuh 23,3% dan sektor konstruksi tumbuh 10,5% (yoy). Kendati begitu, sektor keuangan dan asuransi turun 15%. Penurunan juga terjadi di sektor wholesale dan perdagangan ritel sebesar 10,3%.
"Pertumbuhan Singapura masih rendah saat tingkat inflasi tertahan di zona negatif," jelas DBS Bank Ltd.
