kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembicaraan perdagangan masuki tahap penting, Wall Street masuki fase volatilitas


Rabu, 08 Mei 2019 / 21:58 WIB
Pembicaraan perdagangan masuki tahap penting, Wall Street masuki fase volatilitas


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street sedikit flat di tengah gejolak perdagangan Rabu (8/5). Jelang putaran penting pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China dengan dibayangi pengenaan tarif tambahan pada akhir pekan ini.

Mengutip Reuters, pukul 10:18 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 16,91 poin, atau 0,07% pada 25.982,00. S&P 500 naik 1,84 poin, atau 0,06% pada 2.885,89 dan Nasdaq Composite naik 3,11 poin, atau 0,04%, pada 7.966,87.

Asal tahu, AS akan menaikkan tarif menjadi 25% dari 10% senilai US$ 200 miliar untuk produk impor China yang efektif berlaku Jumat (10/5). Menyusul pernyataan dari Donald Trump yang bernada mengancam setelah China mundur pada hampir semua aspek kesepakatan perdagangan .

Meski demikian, negosiator perdagangan China, Wakil Perdana Menteri Liu He, akan pergi ke Washington untuk pembicaraan pada hari Kamis dan Jumat, menyiapkan upaya terakhir untuk menyelamatkan negosiasi.

"Itu merupakan aliran informasi perdagangan yang bipolar. Investor mengakui bahwa negosiasi lebih konstruktif," kata Eric Wiegand, senior investment strategist US Bank Wealth Management di New York.

"Langkah hari ini mencerminkan sifat tidak meyakinkan dari apa yang sedang kita hadapi. Sulit bagi investor untuk benar-benar memposisikan diri setelah Anda hanya mendengar retorika dan tidak melihat kebijakan formal diberlakukan."

Meningkatnya tensi antara dua negara ekonomi terbesar itu telah memperbaharui kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dan mendorong investor untuk mencari obligasi pemerintah yang berisiko rendah, sehingga yield Treasury AS yang lebih lama turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×