kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengetatan properti terancam penurunan suku bunga


Rabu, 18 Juli 2012 / 17:17 WIB
Pengetatan properti terancam penurunan suku bunga
ILUSTRASI. Gerai Ace Hardware


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati, Bloomberg | Editor: Wahyu T.Rahmawati

BEIJING. Harga rumah baru di China bulan Juni naik di 25 dari 70 kota yang dipantau pemerintah. Ini adalah jumlah kenaikan terbanyak sejak Juli tahun lalu. Menurut data kantor statistik, Rabu (18/7), harga rumah baru di 21 kota turun.

Harga rumah di Hangzhou mencatat kenaikan tertinggi 0,6% dibanding bulan Mei. Sedangkan harga rumah di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai naik 0,3%. Ma Xiaoming, Petugas Statistik di Biro Statistik Nasional mengatakan, pengetatan properti China masih dalam masa yang kritis dan China harus bertahan untuk pengetatan.

Data terakhir ini menyusahkan pemerintah yang tetap ingin mengekang kenaikan harga rumah sambil tetap mendorong pertumbuhan dengan jalan menurunkan suku bunga. Yao Wei, Ekonom Societe Generale SA di Hong Kong mengatakan, tidak ada metode yang bagus untuk jangka pendek. "Pengetatan ekonomi pemerintah akan merugikan pemulihan ekonomi. Namun, pelonggaran akan mendorong naiknya kembali harga rumah," kata Yao.

Data dari perusahaan swasta pun menunjukkan peningkatan harga di pasar perumahan. Pengembang terbesar China, SouFun Holdings Ltd mencatat, harga rumah bulan Juni naik pertama kali dalam 10 bulan terakhir.

Zhang Zhiwei, Kepala Ekonom China Nomura Holdings mengatakan pembalikan harga properti makin menyulitkan pelonggaran sektor real estate. "Pemerintah akan mengandalkan investasi publik untuk mendorong pertumbuhan, dan tampaknya tidak akan memangkas lagi suku bunga tahun ini, untuk menghindari membesarnya kembali bubble harga properti," kata Zhang.

Dalam dua tahun terakhir, China berusaha menahan cepatnya laju harga properti dengan menaikkan uang muka dan persyaratan KPR, mengenakan pajak properti untuk pertama kali di Shanghai dan Beijing, dan membatasi pembelian rumah di sekitar 40 kota. Dalam lima bulan pertama tahun ini, harga rumah di kota-kota besar mereda meski ada kenaikan harga rumah di kota-kota lapis kedua.

Bank sentral memangkas suku bunga pada 5 Juli untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus turun dalam enam kuartal berturut-turut. Ini adalah pemangkasan kedua dalam sebulan. Perdana Menteri Wen Jiabao mengatakan, akan mengintensifkan penyesuaian untuk mendorong pertumbuhan, tetapi tetap menjalankan pengetatan properti.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×