kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengobral bitcoin


Kamis, 08 Maret 2018 / 14:43 WIB
Pengobral bitcoin


| Editor: Tri Adi

Setelah berkibar tinggi sepanjang tahun lalu, peruntungan bitcoin berbalik arah di kuartal pertama tahun ini. Jika tahun lalu harga uang kripto itu melonjak hingga 15 kali lipat, maka di 2018, hingga awal pekan kemarin, nilai tukar bitcoin sudah terpangkas 25%.

Apa yang menyebabkan harga bitcoin sedemikian fluktuatif? Jawaban yang paling sering terdengar adalah perubahan sentimen pemilik uang. Selama ada kabar yang dipersepsikan baik, harga bitcoin akan terdesak naik.

Tahun lalu, dari banyak kabar yang disebut sebagai pendorong utama harga bitcoin  adalah rencana perdagangan instrumen derivatif berbasis bitcoin. Perdagangan kontrak berjangka bitcoin itu sudah terlaksana awal Desember lalu.

Saat harga bitcoin tancap gas, kabar yang menebar sentimen negatif pun bertebaran. Para penghuni wallstreet ramai-ramai menyatakan keraguannya terhadap kredibilitas bitcoin sebagai aset.

Otoritas keuangan di banyak negara, termasuk China, juga mulai membatasi perdagangan bitcoin. Bahkan, blokir yang dilakukan Facebook terhadap iklan yang mempromosikan cryptocurrency turut disebut sebagai sentimen yang membakar harga bitcoin.

Jika kita cermati, sejatinya tak ada sentimen negatif yang baru tentang bitcoin di tahun ini. Lalu, apa lagi penekan harga uang kripto itu?

Jawabannya bisa kita dapatkan dari keterbukaan informasi kurator kebangkrutan Mt. Gox yang dipublikasikan kemarin. Informasi saja, Mt. Gox merupakan bursa perdagangan bitcoin yang pailit di tahun 2014 karena kehilangan 850.000 bitcoin, atau setara US$ 500 juta.

Nobuaki Kobayashi, kurator
Mt.Gox, menyatakan telah menjual aset bursa yang pailit itu, apalagi kalau bukan bitcoin, yang nilainya setara US$ 400 juta sejak September lalu. Tugas Kobayashi melelang aset belum tuntas. Masih ada bitcoin senilai US$ 1,9 miliar yang akan dilepasnya ke pasar.

Kabar tentang pemilik bitcoin menjual asetnya dalam jumlah besar memang jarang terdengar. Bahkan, bisa jadi, tak ada orang selain Kobayashi yang pernah melakukan aksi jual bitcoin besar-besaran.

Maklumlah, pemilik bitcoin dalam jumlah besar, seperti para miner, bukanlah investor tipe konvensional. Mereka lebih cenderung berlaku bak suporter bitcoin garis keras.

Karena jarang pemilik bitcoin yang melepas asetnya secara besar-besaran, tak perlu heran jika harga bitcoin sangat mudah terbang di sentimen beli berkobar.                

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×