Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAN FRANCISCO. Apple Inc bersiap menadah berkah melimpah dari penjualan smartphone model terbaru. Manajemen Apple meyakini, penjualan iPhone 6s dan iPhone 6s Plus bakal melampaui rekor penjualan perdana model sebelumnya.
Hitungan Apple, iPhone 6s dan iPhone 6s Plus bakal terjual lebih dari 10 juta unit dalam sepekan perdana penjualan. "Kami prediksi permintaan terhadap model terbaru sangat kuat, khususnya dari pasar China," sebut Apple seperti dikutip Bloomberg, Selasa (15/9).
Apple bakal memulai penjualan iPhone 6s dan iPhone 6s Plus pada 25 September mendatang. Model teranyar iPhone bakal dilego pertama kali di pasar Amerika Serikat (AS) dan China. Selanjutnya, Apple membidik berkah dari pasar Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Selandia Baru, Puerto Rico, Singapura dan Inggris Raya.
Gene Munster, Analis Piper Jaffray Cos memprediksi, di luar pasar China, penjualan iPhone terlihat flat. Prediksi Munster, sebanyak 13 juta unit iPhone 6s dan iPhone 6s bakal terjual dalam tempo sepekan sejak diluncurkan. Dari jumlah tersebut, penjualan di China bakal menyumbang angka 2 juta unit. Tergantung iPhone Kendati menunjukkan sikap optimistis, manajemen Apple enggan merilis angka pre-order seri iPhone 6s dan iPhone 6s dalam 24 jam pertama.
Padahal, tahun lalu Apple buka-bukaan soal pesanan seri terbaru iPhone yang sudah terjual sebanyak empat juta unit dalam sehari. Yang jelas, investor menanti kemampuan Apple menjual iPhone 6s dan iPhone 6s. Sebab, lumbung pendapatan Apple sangat tergantung penjualan iPhone yang berkontribusi sebesar 60% dari total pendapatan.
Sebagai gambaran, di sepanjang kuartal III tahun fiskal 2015, pendapatan perusahaan mendiang Steve Jobs ini mencapai US$ 49,6 miliar, naik 32,6% dari perolehan pada periode sama tahun 2014 yang sebesar US$ 37,4 miliar. Sementara, laba bersih Apple mencapai US$ 10,7 miliar. Jumlah ini meningkat 38,96% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar US$ 7,7 miliar. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dari ekspektasi analis yang memperkirakan pendapatan sebesar US$ 51,1 miliar.
Lantaran kecewa, investor menjual saham Apple. Saham Apple telah anjlok 12% sejak rilis kinerja pada Juli 2015. Saham Apple kini diperdagangkan di kisaran US$ 115,31 per saham. Catatan saja, model terbaru iPhone dipersenjatai dengan spesifikasi kamera dan prosesor lebih canggih, juga dilengkapi fitur 3D Touch.