Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAN FRANCISCO. Pendapatan Qualcomm Inc diramal tak secemerlang sebelumnya. Pendapatan tahun fiskal ini diperkirakan hanya naik 3% dari tahun sebelumnya. Padahal, biasanya Qualcomm Inc mampu mencapai pertumbuhan dua kali lipat.
Perceraian dengan pabrikan telepon pintar asal Korea Selatan, Samsung, menjadi penyebab perlambatan pertumbuhan bisnis Qualcomm. Samsung merupakan salah satu pelanggan terbesar Qualcomm.
Selain itu juga, persaingan di industri cip semakin ketat. "Kami sudah sangat beruntung untuk menjadi sukses," ujar Steve Mollenkopf yang dipromosikan menjadi CEO Qualcomm Inc sejak 4 Maret 2014 seperti dikutip Bloomberg.
Mollenkopf akan mencari cara supaya Qualcoom bisa tumbuh di lini usaha lain. Pria yang bergabung dengan Qualcomm Inc sejak tahun 1994 silam tersebut akan mencari peluang laba di luar pasar smartphone dan menaikkan penjualan serta pendapatan dari royalti cip.
Dalam 12 bulan terakhir, harga saham Qualcomm telah merosot sebesar 7% dibandingkan dengan reli 24% di indeks Bursa Efek Semikonduktor Philadelphia.
Pada bulan lalu, Pemerintah China mengenakan denda kepada Qualcomm sebesar
US$ 975 juta karena tuduhan pelanggaran undang-undang anti monopoli.
Selain denda, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut juga wajib memberi diskon besar untuk lisensi penggunaan sistem 3G dan 4G di China. Artinya, Qualcomm akan sulit mengharapkan keuntungan dari pasar China.
Di pasar cip, Qualcomm akan berhadapan dengan Mediatek. Menurut analis UBS, Mediatek akan mencuil pasar smartphone 4G sebesar 46% di China pada tahun ini. Pada 2014, pangsa pasar Mediatek baru mencapai 30%. Bahkan, Samsung juga dikabarkan telah meneken kontrak dengan Mediatek untuk menggantikan Qualcomm.
Namun, Qualcomm tak khawatir karena masih memiliki klien lain yakni Sony, LGE, HTC, Xiaomi, Oppo, Meizu, TCL dan Lenovo. Qualcomm akan mengirimkan 2 miliar unit cip di per bulan dalam enam bulan pertama tahun ini. Di semester kedua, pengiriman Qualcomm akan tumbuh menjadi 4 miliar unit saban bulan. Alhasil, pendapatan Qualcomm sepanjang 2015 diproyeksikan antara US$ 26 hingga US$ 28 miliar.